Musim ini para penikmat MotoGP akan sangat menantikan aksi para pebalap menggeber tunggangannya melebihi kecepatan 354 per jam di sirkuit-sirkuit cepat macam Losail, Catalunya, dan Mugello.
Di Losail yang memiliki lebar lintasan 12 meter, setidaknya ada trek lurus terpanjang yang membentang sampai 1.068 meter untuk para rider tancap gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sirkuit-sirkuit cepat macam ketiganya niscaya akan menjadi pentas menarik buat para rider untuk adu cepat dengan motor 1.000cc. Namun, sebaliknya dengan lintasan dengan karakteristik lambat.
Di Jerez, misalnya. Sirkuit yang akan menjadi tempat seri balapan ke-2 itu memiliki lebar lintasan ketat, 11 meter, dengan trek lurus terpanjangnya "cuma" 607 meter.
Tidak heran kalau kemudian Jerez--dan sangat mungkin lintasan berkarakteristik serupa seperti Sachsenring yang punya lebar 12 meter dan trek lurus terpanjang 700 meter--bikin frustrasi Stoner selama sesi tes pra-musim selama tiga hari pekan lalu, kendati ia menyudahi tes dengan waktu tercepat.
"Lintasan seperti ini terlalu kecil, terutama untuk motor besar seperti ini. Anda tak butuh masuk ke gigi enam. Bahkan di Laguna Seca pun saya pikir kita masih akan bisa memiliki kecepatan lebih tinggi," tutur Stoner kepada MCN.
Laguna Seca yang disinggung si rider Honda memang cuma memiliki trek lurus terpanjang 453 meter, tetapi setidaknya lintasannya lebih lebar dari Jerez, yakni 15 meter.
"Di sini berkendara jadi bikin frustrasi karena harus terus menurunkan dan menaikkan kecepatan dari satu tikungan ke tikungan selanjutnya, dan tidak ada zona di mana Anda bisa mendayugunakan tenaga motor ini dengan baik."
"Ketika kami tiba di lintasan yang lebih terbuka, buatku akan lebih menarik karena aku jadi bisa mengeluarkan tenaga dari motor ini," simpul sang juara bertahan.
(krs/rin)