Kemunculan Prancis dan Misi Mempopulerkan Bulutangkis

Laporan dari New Delhi

Kemunculan Prancis dan Misi Mempopulerkan Bulutangkis

- Sport
Jumat, 23 Mei 2014 10:17 WIB
Brice Leverdez (AFP/Sajjad Hussain)
New Delhi - Selama ini kekuatan bulutangkis Eropa terkonsentrasi kepada negara-negara yang itu-itu saja. Kalau tak Denmark, Inggris, Belanda, ya Jerman. Tapi tidak di India.

Belum juga turnamen bergulir, satu tim kontestan bikin sejarah. Untuk pertama kalinya Prancis lolos ke putaran final.

Rupanya perubahan regulasi kontestan Piala Thomas Uber berdampak positif bagi Prancis. Berada di urutan kelima zona Eropa setelah Denmark, Jerman, Inggris dan Rusia, Prancis lolos ke Piala Thomas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pertama kalinya kami bisa ke putaran final. Sebelumnya kami selalu kalah di babak kualifikasi," ucap Presiden Federasi Bulutangkis Prancis Richard Remaud kepada detikSport di Siri Siri Fort Squash & Badminton Stadium, New Delhi, Kamis (22/5/2015).

Kejutan belum berakhir. Prancis sukses melaju ke babak delapan besar. Namun mereka tak bisa melaju lebih jauh setelah digebuk Jepang 1-3 Laga yang bergulir kemarin itu pun menjadi yang terakhir tim Prancis.

"Kami juga tak menyangka bisa sampai sejauh ini. Ini hasil yang sangat menggembirakan," ucap Remaud.

Prancis lolos ke perempatfinal sebagai runner-up Grup C, hanya kalah dari China dan unggul atas dua tim lain, Taiwan (3-2) dan menang atas Rusia 3-2.

FFBad memang sudah menyiapkan tim cukup lama. Selain menggaet barisan pelatih dari China dan India, Prancis juga rajin mengirim pemain ke turnamen perorangan. Para pemain terbaik juga tergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas).

"Mereka tinggal di pelatnas yang diawasi Institut National du Sport. Tak semua mahasiswa, mungkin lima atau enam pemain di antaranya mahasiswa," jelas dia.

Namun, sejatinya FFBad bukan semata-mata mengejar prestasi di sebuah turnamen. Ada satu misi besar yang diusung Remaud. Yakni membuat bulutangkis masuk jajaran top 10 cabang olaharaga favorit di Prancis.

Dalam kenyataannya, sepakbola adalah olahraga paling populer di Prancis. "Bulutangkis ada di urutan ke-12 setelah eehhmm …. sepakbola, rugby, tenis, basket, dan pas di 12 itu ada bulutangkis," jelas dia.

"Saya yakin lima tahun lagi bulutangkis akan jadi olahraga yang masuk jajaran top 10 lima tahun lagi, 20 tahun ke depan sudah masuk lima besar," katanya.

Langkah untuk memassalkan bulutangis memang sudah dua tahun dijalankan FFBad. Mereka mendekati sekolah-sekolah dan menjadikan bulutangkis sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak dua tahun lalu. Kini, bulutangkis adalah cabang olahraga yag paling banyak dimainkan di sekolah di Prancis.

"Dua tahun lagi kami akan loloskan tim Uber juga ke putaran final!" tekad Remaud.

(fem/a2s)

Hide Ads