Transportasi publik jadi persoalan besar di Jakarta. Bahkan tanpa kehadiran even sebesar Asian Games kondisi angkutan umum dan jalan di Jakarta jauh dari ideal.
Presiden Olympic Council of Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah menekankan hal tersebut dalam kunjungannya ke Jakarta, Rabu (7/1/2015) kemarin. Sementara itu menurut Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo, upaya untuk menyediakan sarana transportasi umum yang memadai dan juga nyaman diharapkan akan bisa diwujudkan di 2018. Itu terkat rencana pembangunan outer ring road baru dan pengerjaan MRT (Mass Rapid Transit).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya MRT itu bisa membantu karena angkutan publik akan lebih mudah. Saya kira itu," lanjut dia.
Saat ditanya lebih detil soal penyediaan sarana transportasi umum yang lebih baik saat event Asian Games digelar, Rita menolak menjelaskan lebih detil karena itu disebutnya bukan ranahnya.
"Kami hanya melaksanakan pelaksanaan operasional di lapangan untuk games-nya sendiri. Jadi untuk infrastruktur itu akan dilakukan oleh misalnya pihak DKI Jakarta, atau Gelora Bung Karno, atau pihak lain. Dan oleh unsur-unsur perbaikan jalan seperti ke PU, atau Angkasa Pura yang berkaitan dengan airport."
"Begitu juga soal dana. Dulu itu hanya fokuskan semua langsung ke Menpora saja, tapi sekarang dananya sudah dipencar menyesuaikan dengen kementerian terkait. Seperti pariwisata alokasinya dari Kementerian Pariwisata, jadi supaya setiap kementerian punya alokasi anggaran masing-masing yang diajukan, sehingga dilaksanakan sendiri oleh mereka. Ini mempermudah organizing commitenya," pungkasnya.
(mcy/din)