Kalahkan Zhang Nan/Yunlei Bukan Lagi Sebuah Mitos

Jakarta -

Kemenangan atas Zhang Nan/Zhao Yunlei tak menjadi sukses Praveen Jordan/Debby Susanto semata. Tapi pasangan nomor delapan dunia itu sekaligus memecahkan kebuntuan ganda-ganda campuran Indonesia atas ganda nomor satu dunia itu.

Tak pernah sekalipun menang atas Zhang Nan/Yunlei dalam tujuh pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby berhasil pecah telur dalam duel kedelapan. Istimewanya, pasangan yang sudah menjadi teror bagi Praveen/Debby itu dikalahkan dalam turnamen bergengsi: All England Superseries Premier.

Bermain di Barclaycard Arena, Sabtu (12/3/2016) malam WIB, Praveen/Debby sukses mengalahkan Zhang Nan/Yunlei dengan skor 21-19, 21-16. Laga itu berlangsung dalam tempo 47 menit.

Hasil positif itu sekaligus menjadi penuntas rasa penasaran ganda-ganda campuran Indonesia. Boleh dibilang Zhang Nan/Yunlei bukan lagi sebuah mitos bagi ganda campuran Indonesia. Sebab, bahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kesulitan menang atas Zhang Nan/Yunlei belakangan ini.

Dalam 17 kali bertemu, Tontowi/liliyana hanya menang lima kali. Bahkan, dalam tujuh pertemuan terakhir, Tontowi/Liliyana tak pernah menang atas pasangan China itu. Termasuk kekalahan menyesakkan di hadapan pendukung sendiri dalam Kejuaraan Dunia di Istora tahun 2015 dengan Tontowi/Liliyana sempat unggul di gim pertama.

Tapi, kemenangan Praveen/Debby belum membuktikan apa-apa dalam turnamen All England kali ini. Mereka masih menyisakan satu laga krusial besok. Praveen/Debby akan berebut gelar juara dengan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

Statistik menunjukkan Praveen/Debby lebih sering kalah ketimbang lawan. Praveen/Debby baru tiga kali menang dalam sembilan pertemuan sebelumnya. Duel itu sekaligus menjadi kesempatan Praveen/Debby untuk menjadi juara superseries pertama kalinya. Mampukah Praveen/Debby melanjutkan kejutan mereka?

(fem/din)