Rossi Nilai Lorenzo Seharusnya Dijatuhi Penalti

Rossi Nilai Lorenzo Seharusnya Dijatuhi Penalti

Okdwitya Karina Sari - Sport
Minggu, 20 Mar 2016 05:25 WIB
Mirco Lazzari/Getty Images
Losail -

Jelang balapan MotoGP Qatar 2016, dua pebalap Movistar Yamaha: Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo 'memanas'. Rossi menilai rekan setimnya itu pantas dijatuhi penalti terkait insiden di sesi prakualifikasi.

Pebalap veteran Italia itu menilai Lorenzo melakukan kesalahan yang pernah dia buat di kualifikasi MotoGP San Marino 2015 lalu. Saat itu Rossi dianggap menghalangi Lorenzo di laju terakhirnya.

Akibatnya, Rossi dijatuhi penalti salah satu faktor yang mempengaruhi sanksi start dari grid paling belakang di Valencia, menyusul insiden dengan Marc Marquez di Sepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sesi kualifikasi di Losail, Minggu (20/3) dinihari WIB, Rossi memulai laju impresif di latihan bebas keempat tapi mendapati Lorenzo -- yang baru saja keluar dari pitlane -- berada di tikungan pertama. Setelah insiden itu, Rossi menengok ke arah Lorenzo untuk protes. Keduanya bahkan terlibat perdebatan setelah chequered flag.

"Dia keluar dari pit tanpa melihat ke trek dan ketika dia tiba di tikungan pertama, dia mencoba melambat tapi dia masih dalam jalur," kata Rossi di Autosport. "Masalahnya adalah aku bilang 'kenapa?', dan aku mengharapkan, 'maaf', tapi dia seperti bilang kepadaku [dengan gerakan tangan], 'apa sih yang kamu inginkan?'

"Masalahnya adalah situasi ini terjadi sama persis dengan di kualifikasi Misano ketika aku melakukan kesalahan yang sama. Saat itu dia begitu marah kepadaku setelah latihan dan pada akhirnya mereka menjatuhiku [penalti] satu poin. Mereka tidak memberi dia satu poin. Aku tidak tahu mengapa."

Β 



Terkait gugatan Rossi, Lorenzo lantas memberi tanggapan. Menurut dia, apa yang dilakukannya sudah tepat.

"Menurut pendapatku, Rossi tak punya alasan untuk mengeluh," jawab Lorenzo. "Semua orang tahu, saat Anda keluar dari pit, Anda tidak bisa benar-benar berhenti untuk membiarkan mereka lewat."

"Satu-satunya hal yang Anda lakukan hanyalah tetap di garis putih. Itu yang kulakukan, aku tidak bisa berada di udara atau di gravel. Apa yang bisa kulakukan? Kalau dia masih marah kepadaku, aku tidak tahu alasannya," sungut si juara bertahan.

(rin/krs)

Hide Ads