Kasus ini berawal pada pertengahan Maret 2011 silam. Ketika itu stasiun Radio Cadena COPE yang mengembuskan isu soal penggunaan doping di skuad Barcelona. Dalam pemberitaannya, mereka mengklaim kalau Real Madrid sudah mendesak otoritas Liga Spanyol untuk melakukan tes doping dengan lebih serius pada anak didik Josep Guardiola.
Mengatasnamakan seorang dokter tim Madrid, yang tidak disebut namanya, COPE juga menyebut kalau tes doping yang dilakukan saat ini "cuma sekadar gurauan". Lebih lanjut COPE sekaligus meragukan reputasi dokter yang sudah ditunjuk untuk melakukan tes doping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perkembangan selanjutnya, COPE akhirnya mengakui bahwa mereka tidak cermat dalam memuat berita. Mereka pun siap membayar ganti rugi, meski nilainya sangat jauh di bawah permintaan Barca, yakni 200.000 euro (sekitar Rp 2,44 miliar).
"Informasi yang dikutip ternyata tidak benar dan datang dari sumber yang tak diperiksa. Oleh karena itu, kami mengakui bahwa telah terjadi penghinaan terhadap kehormatan klub," tulis COPE dalam pernyataannya sebagaimana dikutip AFP.
"Dalam 48 jam ke depan akan mengalokasikan 200.000 euro untuk nilai kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh hal ini."
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Barca terhadap tawaran dari COPE ini.
(mfi/mrp)