Sosok yang dituntut Mourinho secara perdata tersebut adalah Roberto Palomar yang merupakan editor Marca, menyusul komentarnya di dalam sebuah artikel di surat kabar itu.
Dalam artikel bertanggal 17 September tersebut, Palomar dikatakan merujuk ke Mourinho sebagai "tipe orang yang pergi setelah menyebabkan kemarahan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebutan itu secara obyektif memunculkan kejengkelan dan penggunaannya sama sekali tidak diperlukan guna mencapai tujuan artikel tersebut," kata perwakilan hukum Mourinho seperti dikutip Soccerway.
"Mourinho sadar benar dengan pentingnya hak dan kebebasan untuk berekspresi, dan ia tidak dan tidak akan pernah mengambil tindakan terhadap kritikan yang memang dilakukan secara tepat," lanjut pernyataan tersebut.
Sebelum ini Mourinho juga dikabarkan telah menuntut jurnalis media El Pais, Charles Bouvier, karena menyebutnya dengan istilah "Nazi dari Portugal".
(krs/a2s)