Dengan pengalaman segudang, Nemanja Vidic datang ke Inter Milan dengan disambut ekspektasi tinggi. Namun sejauh ini, penampilan Vidic tak seperti yang diharapkan.
Vidic baru didatangkan Inter di bursa transfer musim panas lalu. Bek berusia 32 tahun itu digaet dengan cuma-cuma dari Manchester United.
Vidic sudah dua kali tampil di Serie A. Setelah melakukan debut di laga melawan Torino di giornata pertama, bek asal Serbia itu kemudian kembali dimainkan akhir pekan kemarin saat Inter melawat ke markas Palermo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir pertandingan, Vidic justru diganjar kartu merah. Dia diusir keluar lapangan karena aksi tepuk tangannya menanggapi keputusan wasit.
Sampai pertandingan berakhir, Inter tak mampu mencetak gol dan harus puas dengan hasil imbang 0-0.
Rapor merah Vidic berlanjut di pertandingan melawan Palermo di giornaa ketiga, Minggu (21/9/2014). Dia melakukan kesalahan di area pertahanannya sendiri di menit-menit awal pertandingan. Bola yang tengah dikuasainya di kotak penalti bisa direbut oleh Franco Varquez yang kemudian bisa menjebol gawang Handanovic.
Vidic hampir menebus dosanya setelah sundulannya menyongsong tendangan bebas Fredy Guarin membobol gawang Palermo. Tapi sial bagi Vidic, golnya dianulir sebab dia sudah lebih dulu terjebak offside.
Pada akhirnya, Inter harus pulang dengan hasil imbang. Gol Mateo Kovacic di menit ke-42 menyelamatkan Inter dari kekalahan sekaligus mengubah skor menjadi 1-1.
Tak sedikit yang menilai Vidic kesulitan beradaptasi dengan sistem yang diterapkan oleh Walter Mazzarri. Pola tiga bek dalam formasi 3-5-2 yang dipakai oleh Mazzarri tentu berbeda dengan pola empat bek yang kerap dimainkan Vidic di MU.
Hal itu setidaknya terlihat dari catatan statistik. Melawan Torino, Vidic cuma melakukan 45 kali sentuhan dengan 86% operan sukses. Sementara di laga kontra Palermo, Vidic melakukan 71 kali sentuhan dan hanya 77% operan sukses. Catatan itu lebih rendah jika dibandingkan dengan Andrea Ranocchia dan Juan Jesus yang dimainkan bersama Vidic di kedua laga tersebut.
Bagaimanapun, Mazzarri enggan membebankan kesalahan pada Vidic semata. Allenatore Inter itu menilai Nerazzurri masih punya banyak pekerjaan rumah.
"Kesalahan Vidic seperti bola yang lolos melewati kolong kaki penjaga gawang. Itu terjadi sekali dalam 100 tahun. Dia adalah pemain yang sangat berpengalaman, tapi hal-hal seperti ini bisa terjadi pada siapa saja," sahut Mazzarri usai pertandingan.
"Masih ada pekerjaan rumah, baik secara mental maupun soal penampilan di atas lapangan. Kami adalah Inter, kami tahu standar penampilan yang diharapkan dari kami," katanya.
(nds/din)