Ridwan yang merupakan pelari jarak menengah, pada SEA Games 2011 di Sumatera Selatan menjadi yang terbaik di nomor 1.500 meter. Ia juara dengan catatan waktu 3 menit 45,52 detik.
Pada Kejuaraan Nasional di Jakarta bulan September lalu ia juga menjadi yang terbaik. Hanya saja, walaupun juara catatan waktunya menurun menjadi 3 menit 51 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepinginnya pasti jadi juara. Karena di SEA Games itu yang penting 'kan bisa sumbang emas, supaya bisa jadi juara," tutur Ridwan saat berbincang-bincang dengan detiksport, Senin (2/12/2013).
"Untuk catatan waktu, pastinya ingin lebih cepat lagi, khususnya untuk catatan detiknya. 'kan waktu kemarin (SEA Games 2011) saya dapat 3 menit 45,52 detik, saya ingin lebih cepat lagi di detiknya."
Untuk mewujudkan itu Ridwan yang sudah hampir setahun menjalani pemusatan latihan yang sudah diprogram Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), tinggal mempertahankan kondisi fisik dan mentalnya.
"Sekarang tinggal pertahanan kondisi yang ada jelang ke sana. Sama paling mental bertanding dan fisik supaya tidak drop," terangnya.
"Kalau untuk cuaca, sebenarnya saya sudah pernah mengalami situasi yang lebih dingin. Tiga tahun lalu waktu ikut turnamen di Iran, itu kondisinya bersalju. Bahkan waktu kita lari jadi berpengaruh pada telinga dan pinggang, dan lari juga jadi tidak maksimal."
Untungnya, lanjut dia, PASI sudah memprogram adaptasi cuaca di Pengalengan, Jawa Barat.
"Kalau pagi hari cuacanya hampir dengan di Myanmar, dingin. Ya mudah-mudahan bisa. Lagipula, kalau di hotel kamar sudah disetel AC (air conditioner) yang paling dingin. Cuma beda tempatnya aja," urainya sambil tertawa.
Ridwan bersama PASI rencananya bertolak ke Myanmar pada 12 Desember, atau tiga hari sebelum cabang atletik mulai.
"Masih ada waktu tiga hari untuk adaptasi medan, coba lintasan, dan persiapan sepatunya," ucap Ridwan.
(mcy/a2s)