Adalah kakak beradik asal Muna, Sulawesi Tenggara yang mempunyai kesempatan mencatatkan diri dalam buku rekor dunia. Mereka mampu menerbangkan layang-layang daun kolope raksasa! Layang-layang itu berukuran 5 meter x 4,3 meter.
La Masila, La Masili, Laode Pemusu, dan La Negara merupakan para pembuat layang-layang itu. Diterbangkan di Arena Jakarta Garden City, Kamis (8/10/2016), layang-layang raksasa itu tetap mampu terbang dengan sempurna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya ukirannya yang wow, layang-layang ini juga dibuat dari bahan yang unilk. Layang-layang ini tak dibuat dari kertas minyak yang biasa dikenal publik. Untuk membuat layang-layang ini, dibutuhkan sebanyak 1.300 daun tanaman yang familiar disebut gadung atau ubi hutan itu.
Bagi orang Muna, layang-layang memang merupakan bagian tradisi. La Masila pun tak mempunyai alasan untuk bosan menerbangkan layang-layang.
"Tak ada rasa bosan. Ini tradisi, kami harus tetap hidup dan kami bahagia memainkannya," tegas Masila.
Pihak dari Giunness World Records, Swapnil Dangarikal, saat ini masih memverifikasi data dan referensi yang ada guna menetapkan layang-layang daun kolope ini menjadi rekor dunia.
Layang-layang daun kolope ini memang legendaris. Beberapa sumber menyebut kalau layang-layang daun kolope dari Muna adalah layang-layang tertua di dunia berdasarkan lukisan pada Gua Sugipatini di desa Liang.
Konon, layang-layang atau kaghati adalah hiburan bagi petani Muna di masa lalu. Biasanya mereka menerbangkan layang-layang saat menjaga kebun.
Selain itu, masyarakat Muna percaya kalau layang-layang akan menjelma sebagai payung yang meneduhkan pemiliknya dari sinar matahari setelah mereka meninggal dunia.
(cas/fem)