Punya Tim Pribadi, Jonatan Ungkap Pengaruhnya ke Performa di Turnamen
Foto: Mercy Raya/detikcom
Jonatan Christie kini memiliki tim pribadi selepas keluar dari Pelatnas PBSI. Keberadaan mereka memberi pengaruh besar bagi performanya di turnamen.
Jojo, sapaan karibnya, secara resmi mengumumkan menjadi pemain profesional non-Pelatnas pada Mei 2025. Dengan status tersebut, juara All England 2024 itu pun sadar tak lagi dapat menggunakan fasilitas pendukung Pelatnas Cipayung.
Sebagai gantinya, ia pun merekrut tim pendukung untuk membantunya mempersiapkan diri menuju turnamen-turnamen internasional. Rinciannya, pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapi, psikolog, dan tim dokter gizi.
Sejauh ini sokongan tim ini terasa signifikan buat Jojo, yang sejak keluar pelatnas sudah memenangi Korea Open, Denmark Open, dan Hylo Open 2025.
"Mereka punya pengaruh banget. Karena balik lagi, ya kalau bisa kita ngomong ya, mereka kan kerjanya sama saya juga gitu. Kalau saya umpamakan ibarat pesawat, ya saya pilotnya sebenarnya. Tapi saya enggak bisa jalan sendiri kalau enggak ada mereka," kata Jonatan saat ditemui di Tangkas Sports Centre, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2205).
"Jadi mereka nih yang bantu temenin, bantu melihat map kita mesti kemana, jadi mereka yang membantu saya untuk tetap on the track ya, jangan sampai keluar ya."
"Nah kalau mungkin dulu ya, waktu di tim nasional, saya enggak bisa bilang pelatih, tidak kerja untuk atlet ya. Tapi ya otomatis kan mereka di-hire oleh asosiasi gitu. Terkadang ada batasan lah untuk kita berdiskusi," tuturnya.
"Jadi tuh kadang enggak sampai ke titiknya, mungkin hampir mendekati, tapi enggak ke yang titik pastinya gitu. Kalau saat ini kan saya benar-benar bisa. Saya bilang, saya enggak bisa latihan, ya mereka juga tidak akan memaksa. Karena badan saya, badan mereka juga. Saya sakit, mereka sakit. Saya enggak bisa bertanding, mereka juga nggak bisa."
"Sedangkan kalau saya di dalam (Pelatnas) waktu itu, kan atletnya banyak. Kalau saya cedera, saya enggak main, ya sudah pelatih kan tetap jalan juga, kan atletnya banyak. Jadi ya impact-nya menurut saya adalah, bukan masalah prioritas atau tidak, cuma mereka lebih aware lah dengan badan saya nih."
"Karena ya itu, merasa bahwa badan saya adalah badan mereka gitu. Jadi kami kayak kesatuan gitu. Itu yang saya merasa perbedaannya," ujarnya.
Lantas apa Jonatan masih perlu menambah tim pendukungnya untuk turnamen-turnamen berikutnya?
"Untuk saat ini belum, tapi enggak tahu untuk ke depannya. Kalau untuk berangkat (turnamen) cuma pelatih teknik dan fisioterapi (yang dibawa), karena untuk saat ini yang paling penting menurut saya itu mereka."
"Karena kan harus fisio, terus juga latihan rehabnya juga pas di sana. Tapi memang next-nya diperlukan, atau mungkin pertandingan-pertandingan penting, mungkin ya bisa dibawa juga," kata Jonatan.
(mcy/raw)







