Kiat Cermat Pilih Oli Agar Mesin Mobil Bekerja Optimal & Tahan Lama

Kiat Cermat Pilih Oli Agar Mesin Mobil Bekerja Optimal & Tahan Lama

Advertorial - Sport
Rabu, 05 Okt 2022 00:00 WIB
adv
Foto: Shutterstock
Jakarta - Oli merupakan item penting bagi mesin mobil. Penggunaan oli berkualitas baik dan sesuai standar pabrik akan membuat mesin kendaraan bekerja optimal dan berumur panjang.

Pemilik mobil mesti memastikan oli mesin yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Menggunakan oli yang berbeda dari rekomendasi-sekalipun kualitasnya lebih tinggi-bisa merusak komponen mesin.

Bagi kamu yang pernah servis kendaraan atau ganti oli mobil pastinya pernah melihat botol oli dengan berbagai kode dan angka yang ada di cover luarnya. Ada kode SAE dan API. Supaya tidak salah pilih, yuk pelajari arti kode huruf dan angka pada produk oli mesin.

Arti Kode SAE

SAE adalah suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik dan manufaktur. Setiap kemasan oli akan tertulis kode huruf dan angka, sebagai contoh SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50.

Angka di belakang kode SAE itu menunjukkan tingkat kekentalan oli. Semakin kecil angkanya, maka semakin encer oli tersebut. Adapun angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin. Lalu angka setelah huruf W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam suhu tinggi.

Nah, huruf W yang terletak di bagian belakang angka merupakan singkatan dari Winter. Formulasi oli itu disesuaikan untuk musim dingin dan panas, sehingga saat suhu mobil dingin olinya tidak akan mengental.

Anggapan semakin encer oli akan semakin baik kinerjanya untuk mesin tidak sepenuhnya benar. Pemilihan tingkat kekentalan oli tetap mesti mengacu pada rekomendasi, karena pabrikan memberikan rekomendasi oli yang paling sesuai dengan konstruksi dan karakteristik mesin. Memilih oli lebih encer atau lebih kental dari rekomendasi pabrik bisa membuat fungsi pelumasan tidak maksimal.

Kode API

Kode oli yang bertuliskan API adalah singkatan dari American Petroleum Institute yang merupakan sebuah kode standar yang menentukan kualitas oli. Dalam kemasan oli akan terlihat kode API dengan 2 tambahan huruf di bagian belakang, semisal API SN atau API CH.

Huruf pertama bertujuan untuk menentukan jenis mesin kendaraan. Jika menggunakan bensin maka dilambangkan dengan huruf S, sedangkan mesin diesel menggunakan huruf C.

Pada huruf kedua menunjukkan kualitas terbaru dari oli. Sebagai contoh, terdapat kode API SG dan API SN. API SN merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang semakin baik dibandingkan dengan API SG.

Perbedaan Oli Berdasarkan Formulasi

Ada beberapa jenis oli berdasarkan formulasi bahan dasarnya. Tingkatan paling rendah adalah Oli mineral. Jenis oli ini yang memiliki ketahanan yang relatif rendah terhadap panas dan oksidasi.

Jenis lainnya, yakni oli semi sintetis yang mengandung manfaat dari oli mineral dan oli sintetis. Perbedaan pelumas sintetik dan pelumas mineral adalah pada minyak dasar (base oil)-nya. Pelumas mineral menggunakan base oil mineral yang diolah dari minyak mentah (crude oil) di kilang pengolahan minyak.

Sementara itu, pelumas sintetis menggunakan base oil sintetis yang berasal dari proses sintesa suatu zat untuk mendapatkan bahan dasar pelumas dengan keunggulan tertentu jika dibandingkan dengan base oil ex pengolahan crude oil. Sebagai contoh, base oil sintetik jenis PAO atau ester.

Di tingkatan paling tinggi, ada oli full sintetis yang terbukti sangat tahan terhadap panas dan oksidasi. Karena lebih licin, oli sintetis memiliki sifat anti-gesek yang lebih dari oli mineral. Selain membuat mesin yang lebih responsif dan bensin yang lebih awet, oli ini juga membantu memperpanjang umur mesin mobil.

Keunggulan lain dari oli full sintetis memiliki daya tahan penggunaan lebih panjang. Umumnya, oli full sintetis dapat digunakan hingga 10.000 kilometer. Dengan begitu, pemilik mobil tidak perlu sering-sering mengganti oli mobilnya.

Shell Helix Extend 0W-40 merupakan salah satu pilihan oli full sintetis yang tepat untuk melindungi mesin mobil bensin maupun diesel. Pelumas dibuat dari 99,5% gas alam yang diformulasi khusus untuk memaksimalkan performa mesin mobil.

adv

Foto: Dok. Shell

Pelumas mesin mobil terbaru dari Shell itu juga diklaim carbon neutral. Sebab, emisi karbon dioksida ekuivalen (CO2e) dari siklus hidup produk ini telah diimbangi dengan kredit karbon berbasis alam yang sudah terverifikasi.

Shell Helix Extend 0W-40 dilengkapi Pureplus Technology yang mampu memaksimalkan performa mesin di setiap hentakan kendaraan. Tak ketinggalan, Active Cleansing Technology menjaga mesin tetap bersih sehingga mesin dapat bekerja efisien sekalipun dalam kondisi medan jalan yang berat. Dengan teknologi Self-Rejuvenation Technology, Shell Helix Extend 0W-40 mampu meremajakan oli sehingga dapat meningkatkan kinerja mesin mobil.

Selain itu, Shell Helix Extend 0W-40 diformulasi untuk memiliki volatilitas rendah yang membuat oli tidak mudah menguap dan penggunaannya lebih hemat. Berdasarkan uji coba dalam Dynamite 2.0 Field Test, Shell Helix 0W-40 mampu melindungi mesin secara optimal dalam pemakaian hingga 20.000 kilometer. (adv/adv)