Bintang MotoGP Oakley Casey Stoner kembali mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar , Senin dinihari kemarin, menekuk rekan sesama Oakley Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya.
Walaupun begitu, ia tidak memulai start dengan bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang pembalap berbahaya Oakley ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.
“Waktu saya lihat Dani mulai mengalami kesulitan, saya langsung membalap tanpa mikir apapun,” lanjut Casey. “Saya mengambil alih posisinya dan langsung memimpin. Setelah berada di depan, saya memimpin keseluruhan balapan.’’
Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP asal Australia memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara dunia Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.
Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.
Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.
Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup. Untuk debutnya bersama Oakley bisa dilihat di link berikut http://bit.ly/fKwe6O
Casey sendiri mengakui tidak lantas cepat puas akan hasil gemilang ini, ia menyadari tantangan di depan dan bersiap demi perhentian berikutnya di Jerez, Spanyol (3 April 2011).
“Sangat beresiko tinggi untuk menganggap enteng track-track di Jerez di mana saya selalu gagal sebelumnya. Tapi Jerez jadi salah satu sirkuit yang paling saya tunggu tahun ini buat pertarungan level tertinggi bersama Lorenzo dan Pedrosa. Gak ada yang lebih saya inginkan selain awal yang bagus untuk memulai sebuah musim, tapi bukan berarti juga saya puas dan sampai di sini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.” lanjut Casey mantap.
One solid start to 2011 for Casey!
*Teks oleh Jerry Tobing
(adv/adv)