James yang Heboh, Kobe yang Pendiam

Jakarta - Dalam waktu tiga hari, NBA disuguhi oleh dua pemecahan rekor. Yang menarik, kedua aktor pemecah rekor tersebut, Kobe Bryant dan Lebron James, memiliki sisi kehidupan yang berbeda.

Rekor pertama ditorehkan oleh pemain LA Lakers, Kobe Bryant, Selasa (3/2/2009) pagi WIB. Kobe mencetak 61 poin atau yang terbanyak yang bisa diraih oleh seorang pemain NBA musim ini dalam satu pertandingan. Aksi Kobe mengantarkan Lakers menundukkan New York Knicks 126-117.

Yang kedua, dicetak oleh LeBron James, pilar Clevland Cavaliers, Kamis (5/2/2009) pagi WIB. "King James" mencetak rekor triple double dengan 52 poin, 11 assists dan 10 rebound. Catatan James melampaui pencapaian Kareem Abdul Jabar 34 tahun silam. Uniknya pemecahan rekor tersebut berlangsung di lokasi yang sama, Madison Square Garden, markas New York Knicks.

Setelah sebelumnya Kobe lebih dulu menjadi ikon NBA, dalam tiga tahun terakhir James menyandingi bintang LA Lakers itu sebagai bintang di antara bintang-bintang NBA. Meski sama-sama punya skill oke, namun ternyata keduanya memiliki kepribadian yang bisa dibilang bertolak belakang.

James, berusia 24 tahun, adalah pemain yang sangat ekspresif saat merayakan kegembiraannya. Usai pertandingan melawan Knicks, James terlihat banyak tersenyum dan kerap berteriak-teriak. Dia melakukan tos dengan sutradara kondang sekaligus fans setia Cleveland, Spike Lee.

Dia juga melakukan aksi "gila" lain saat Cavaliers melakukan timeout. "King James" pamer kebolehan memainkan gitar listrik nirkabel yang suaranya terdengar ke seantero Madison Square Garden.

Sementara Kobe, enam tahun lebih tua dari James, lebih kalem. Yahoosport mendeskripsikan wajah Kobe tetap "sekeras batu" kala ia berhasil mencetak 61 poin.

"Saya rasa Kobe lebih fokus daripada LeBron. Kobe lebih tenang," tutur seorang pejabat eksekutif NBA yang dekat dengan keduanya. "Kobe tidak berpesta, tidak nongkrong-nongkrong. Itulah bedanya dia dengan LeBron. Maka dari itu LeBron jarang meraup pencapaian tertinggi di setiap pertandingan"

"Namun, LeBron lebih simpatik dan ceria, dia adalah penghibur di lapangan. Di dalam dan di luar lapangan, dia selalu bercanda dan tertawa."

Perbedaan itu juga terlihat saat kedua pemain memperkuat tim basket putra AS di Olimpiade 2008. Saat James menata sarapan untuk tim, Kobe lebih memilih untuk berlatih sendiri di ruangan beban.

Dua beda itu bisa menjadi satu dengan manis. Hasilnya, AS merengkuh emas di Beijing 2008. Dua perbedaan itu, akan kembali bertemu Ahad (8/2/2009) waktu setempat. Tidak untuk bersatu, namun untuk berseteru. Cavaliers akan menjamu Lakers di lanjutan kompetisi NBA. "Akan ada pertunjukan bagus di Clevland, Minggu besok," tukas James. (din/key)