Saat melakoni pertandingan di Maba Stadium, Jumat (5/9/2014), Laskar Dreya mampu mengimbangi permainan Malaysia Dragon pada kuarter pertama. Mereka mampu memasukkan 16 poin, tapi juga kemasukkan 25 poin.
Saat kuarter kedua berjalan, Laskar Dreya mampu menambah 19 angka. Tapi, wakil asal Malaysia itu juga sukses memasukkan 32 poin. Saat paruh laga, Laskar Dreya pun ketinggalan 35-57.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan dalam 10 pertandingan awal ini merangsang pemain Laskar Dreya untuk terus memperbaiki penampilan. Hal itu seperti diungkapkan oleh, shooting guard mereka, Tri Wilopo.
"Pertandingan kali ini kami mulai percaya diri dan sudah tidak ragu lagi untuk bertarung. Kekalahan di 10 game awal membuat kami terpacu untuk memperbaiki penampilan di setiap game," tutur Tri dalam rilis yang diterima detikSport.
Soal Laskar Dreya yang belum memetik kemenangan, manajer tim, Hendri Satrio, juga mengemukakan pendapatnya.
"Tidak pernah mudah main di ABL. Ini musim pertama dan di 10 pertandingan awal memang kami belum berhasil meraih kemenangan. Tapi bila dilihat dari keseluruhan skill dan percaya diri pemain meningkat jauh dan kami mulai berani melepas ketergantungan kami pada pemain import," ungkap Hendri.
"Sekarang mereka masih muda, tapi kelak ditangan mereka masa depan basket Indonesia. Sekali lagi pembinaan memang tidak instan dan penuh resiko," tambahnya.
Untuk memperbaiki penampilan, presiden klub, Eko Putro Adijayanto, mengungkapkan bahwa Laskar Dreya sudah merekrut pemain baru untuk memperkuat skuat.
"Apapun hasil di ABL kami tidak akan menghentikan visi kami melakukan pembinaan basket yang kami lakukan, tidak hanya untuk Laskar Dreya tapi juga Indonesia," tutur Eko.
"Kami perbaiki juga kualitas lokal kami, kami baru sign Andre Ekayana (Yayan) dari CLS dan Yan Steven Patikawa (Epeng) dari Stadium. Dengan kehadiran Yayan dan Epeng yang lebih senior diharapkan mereka juga bisa share pengalaman pada pemain muda kami," tambahnya.
(cas/cas)











































