detikSport sebagai satu-satunya media Indonesia yang diundang NBA untuk meliput All Star 2015, mengunjungi fasilitas tersebut yang terletak di kantor operasional NBA di New Jersey, AS, Kamis (12/2/2015). Kedatangan detikSport dan jurnalis Asia lainnya disambut oleh Joe Borgia, Senior Vice President, Replay and Referee Operations dan Steve Helmuth, Executive Vice President, Operations and Technology.
Sebelum masuk ke ruangan Replay Center, para tamu akan disambut oleh berbagai pernak-pernik klasik NBA, mulai dari kartu pemain, piala, sepatu, hingga jersey. Selain itu, ada poster-poster para pemain legenda NBA yang dipasang di sepanjang koridor menuju Replay Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain layar besar, ada juga tiga monitor kecil dan sebuah alat replay. Fungsi monitor itu untuk mengatur replay dan mengolahnya dari berbagai sudut untuk membantu wasit memperjelas apa yang terjadi di pertandingan. Semua terkoneksi dengan baik lewat sambungan kabel yang stabil.
"Kami hadir di sini untuk memberikan laporan yang jelas agar wasit bisa membuat keputusan yang terbaik. Hanya butuh 43 detik untuk mengolah semuanya. Ini jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya," kata Joe saat memberikan pemamparan soal Reply Center.
Total ada 20 stasiun replay dan 94 monitor televisi di ruangan tersebut. Semua monitor terkoneksi dengan 29 arena pertandingan NBA di seluruh kota.
Di Replay Center, bisa terpantau 15 pertandingan dalam waktu bersamaan. Mereka bisa memberikan angle terbaik bagi wasit, di saat harus membuat keputusan sulit. Misalnya menentukan tembakan seorang pemain apakah di garis dua angka atau tiga angka.
"Kalau mereka tidak yakin, bisa menghentikan pertandingan. Lalu melihat ke monitor dan memakai headset, kami akan komunikasi ke mereka dan memperlihatkan tayangan replay dari berbagai sisi," tambah Joe.
Ada 15 situasi yang sudah ditetapkan untuk direview menggunakan replay center. Di antaranya adalah penentuan lemparan three points, sentuhan terakhir saat keluar dan lainnya.
Wasit awalnya akan memberikan sinyal untuk replay. Lalu, kru di Replay Center New Jersey akan membuat analisis dari berbagai angle. Tayangan yang sudah dianalisis akan ditayangkan pada wasit dan penyiar tayangan langsung. Keputusan terakhir berada di tangan wasit.

detikSport diberi kesempatan untuk menjajal alat tersebut. Ternyata tidak sulit. Bila ingin menghentikan pertandingan di gambar, cukup menekan tombol bulat hitam. Lalu memutarnya sesuai dengan kebutuhan tayangan yang ingin dilihat. Setelah itu, bila kurang jelas, bisa memilih angle kamera yang tersedia. Bila sudah jelas, maka tinggal dikirim ke wasit.
Informasi terkini soal Replay center bisa dicek di situs nba.com, atau twitter @NBA_Indonesia.
(mad/krs)