Gelaran NBA All Star tidak hanya sebuah pertandingan semata. Event tahunan tersebut adalah gerakan yang membawa dampak pada publik Amerika Serikat, baik secara ekonomi maupun sosial.
Tahun 2015 ini, NBA All Star digelar di New York. Meski pertandingan utama baru dimulai hari Minggu (15/2) waktu setempat, namun berbagai acara yang berhubungan dengan 'perang bintang' tersebut sudah dimulai sejak Senin (9/2) lalu.
NBA menggelar kegiatan amal, temu fans, coaching clinic ke sekolah-sekolah, hiburan musik, fashion show, hingga tentu saja puncaknya, berbagai kontes basket di Saturday Night All Star dan pertandingan East vs West. Berbagai donasi dan apresiasi kepada para 'pahlawan' AS seperti tentara, polisi dan pemadam kebakaran pun diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah berbicara dengan wali kota New York, All Star ini memberi dampak ekonomi sebesar US$ 200 juta pada masyarakat," demikian klaim Komisioner NBA Adam Silver saat bicara kepada media dari seluruh dunia di arena Barclays Center, Brooklyn, AS, sebelum acara Saturday Night, Sabtu (14/2/2015).
Pemasukan itu didapat dari banyaknya fans yang datang dan menginap di hotel. Bahkan termasuk media. Total ada 800 izin meliput yang dikeluarkan oleh NBA, 534 di antaranya untuk media di luar AS dari 37 negara berbeda, termasuk Indonesia yang diwakili detikSport, atas undangan @NBA_Indonesia.
"Acara ini memberikan keuntungan ekonomi bagi kota," tambah Silver.
Tak hanya itu, NBA All Star juga membuat anak-anak sekolah pecinta basket bahagia. Para pemain bintang seperti Stephen Curry, Lebron James, Kevin Durant, mendatangi sekolah-sekolah di New York. Mereka memberikan pelatihan dan sejumlah program untuk anak-anak.
Acara amal pun tak ketinggalan. Lewat NBA Cares, para pemain NBA datang dan membantu relawan 'City Harvest' untuk mengepak makanan bagi orang-orang yang kelaparan di New York.
"Kami berhasil mengumpulkan 3.000 relawan yang terbagi di lima kelompok untuk membantu keluarga yang sulit mencari makanan di luar sana," tambah komisioner pria asli New York tersebut.
Secara umum, NBA All Star 2015 juga membawa misi global. Ada cara basketball global camp yang mengajak orang-orang dari seluruh dunia untuk bermain basket. Lalu juga dalam pertandingan Rising Star, tim yang bertanding kini menggunakan format USA vs World.
"Pesan yang ingin kami sampaikan adalah tentang nilai dari permainan ini. Tidak hanya memantulkan bola, tapi juga tentang disiplin, kerja sama dan kerja keras," urainya.
Masih terkait dengan misi global, rencananya, NBA akan menggelar pertandingan pertama di benua Afrika dalam waktu dekat. Mereka akan membawa pemain-pemain ke Johannesburg, Afsel, untuk bertanding di sana dan menyebarkan semangat basket ke negeri Nelson Mandela itu.
"Ini adalah permainan NBA pertama di tanah Afrika," ucap pria yang baru satu tahun menjabat sebagai komisioner ini.
(mad/nds)











































