.webp)
Danny terpilih sebagai ketum setelah memenangi pemungutan suara yang berlangsung di University Club, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu (14/3/2015) siang WIB. Dia unggul cukup telak dengan meraih 184 suara, sedang Azrul hanya mendapatkan 116 suara.
Sebagai ketum terpilih, salah satu tantangan yang harus langsung dihadapi Danny adalah soal NBL yang habis masa kontrak pada musim ini. Kabarnya, Azrul sebagai komisioner NBL tak berniat melanjutkan kompetisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NBL harus kita pertahankan. Saya pikir tidak ada salahnya kalau nanti setelah ini saya akan ketemu mas Azrul, bagaimana kita nanti membangun kerja sama yang baik. Ini kemenangan jangan sampai dikatakan kemenangan saya ya, tapi kemenangan untuk semua," kata Danny kepada para pewarta usai jalannya pemungutan suara.
"Kalau soal dia menghentikan NBL, itu bukan wewenang saya untuk menghalangi. Tapi saya sebagai ketua terpilih ya mengajak, ayo kita membangun bola basket," tambahnya.
Jikapun nanti NBL tak berlanjut, Danny sudah punya solusi yakni dengan melakukan tender operator liga. Dia juga mengaku sudah mengantongi dukungan yang kuat.
"Saya tidak boleh khawatir soal itu. Kalau memang nanti benar-benar tidak bisa, ya saya akan coba gandeng beberapa teman. Karena memang sejak sebelum saya maju juga sudah ada teman-teman yang mengatakan 'sudah maju saja dulu, pasti saya akan dukung sepenuhnya'," sambungnya.
"Solusinya ya nanti saya tenderkan saja kalau memang tidak ada operator. Siapa saja yang mau ambil. Karena dari zaman Kobatama, IBL, ke NBL juga tidak pernah mati. Cuma kemungkinan bisa EO-nya yang berbeda."
"Cuma saya berharap mas Azrul tetap berada di sisi bola basket. Dia bisa membantu kita untuk memajukan bola basket kita," tambah Danny.
(raw/mrp)
