.webp)
CLS Knights bisa bernapas lega setelah memastikan satu tempat di semifinal lewat kemenangan 75-72 atas Hangtuah. Sementara itu, Aspac disingkirkan Stadium setelah kalah tipis 65-67.
Bertanding di Hall Senayan, Jakarta pada Selasa (5/5/2015), CLS dan Hangtuah, yang sama-sama mengantongi satu kekalahan, tampil ngotot sejak kuarter pertama.
Mario Wuysang tampil sebagai pencetak skor tertinggi bagi CLS dengan 15 poin, lima rebound, dan enam assist. Sedangkan dari Hangtuah muncul nama Andri Ekayana dengan megemas 24 poin, lima rebound, empat assist.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sebenarnya hari ini bisa saja kami kalah. Febri yang harusnya menjaga Yayan (Andrie Ekayana) terkena foul out. Saat situasi sulit, saya instruksikan untuk shooting saja kalau dapat bola,” ujar head coach CLS Knight, Kim Dong-won. “Kini kami harus bersiap menghadapi Pelita Jaya lagi, yang sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing,” imbuhnya.
Nasib kurang beruntung diterima Aspac. Juara NBL kandas lebih awal setelah menelan dua kekalahan di babak playoff. Sebelum ditekuk Stadium, Aspac menyerah dari Satria Muda.
Pertandingan berjalan seimbang di 10 menit pertama usai kedua tim sama-sama mengumpulkan 16 poin. Namun, Stadium mengambil kepemimpinan pertandingan usai mencetak 12 poin dan hanya kemasukan 7 poin untuk menjadikan skor 28-23.
Situasi berbalik di kuarter ketiga menyusul keberhasilan Aspac mengemas 23 poin dan hanya kebobolan 13 poin sehingga kini berbalik unggul 44-41. Salip menyalip angka semakin seru di kuarter penentu.
Akan tetapi Stadium tidak menyerah begitu saja dan justru mampu menghasilkan 26 poin, lebih banyak dari Aspac untuk memenangi pertandingan.
Ebrahim Lopez dan Ferdinand Damanik mengemas 13 poin dan 10 poin untuk Aspac. Xavierius Prawiro kembali tampil lesu dengan hanya mencetak dua poin sedangkan Andakara Dhyaksa sembilan poin.
Di Stadium, pemain cadangan Raymond Shariputra menyumbang 17 poin diikuti Ruslan Ruslan 10 pin, dan Dino Leonardo delapan poin.
(rin/mfi)
