Pada pertandingan semifinal di Hall Basket Senayan Jakarta, Kamis (7/5/2015), Satria Muda memimpin 10-7 di kuarter pertama. Memasuki kuarter kedua, laga berjalan makin sengit. Namun, Stadium belum mampu memperkecil ketertinggalan. Hingga akhir kuarter kedua, Satria Muda masih unggul 21-16.
Di kuarter ketiga, Stadium akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 28-28 lewat tembakan tiga angka Dino Leonardo. Namun, Satria Muda kembali menjauh lewat tembakan Vamiga Michel dan Kevin Yonas Argadiba Sitorus untuk menutup kuarter ini dengan keunggulan 34-29.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang disayangkan dari kekalahan ini, karena kami sudah bermain bagus. Setiap pemain yang diturunkan di game ini semuanya siap, dan memberikan yang terbaik," ujar pelatih Stadium, Andre Yuwadi.
Sementara itu, bagi Satria Muda, ini adalah kali keempat mereka lolos ke grand final. Dari tiga kali masuk final sebelumnya, mereka jadi juara pada musim 2010-2011 dan 2011-2012 serta jadi runner-up pada musim 2013-2014.
"Hari ini game buruk buat kami. Defense Stadium memang bagus terbukti Aspac bisa dipulangkan. Tapi defense kami juga tidak kalah, karena bisa menahan Stadium untuk tidak mencetak banyak poin," kata pelatih Satria Muda, Cokorda Raka Satrya Wibawa.
"Sebelum final, offense kami harus dibenahi. Shooter juga harus latihan lagi," sambung coach Wiwin.
Grand final akan dilangsungkan pada Minggu (10/5) mendatang. Satria Muda akan menghadapi CLS Knights Surabaya atau Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta.
(mfi/krs)











































