Pecinta basket Indonesia kembali akan dihibur dengan hadirnya kompetisi bola basket tertinggi di tanah air. Sabtu (9/1/2016) besok seri pertama dihelat di Hall A, Senayan, Jakarta.
Di bawah naungan operator baru Starting5 Sport Entertainment, 12 klub akan mengikuti musim yang digelar di enam kota (Jakarta, bandung, Jogja, Semarang, Surabaya, Malang) dan akan berakhir pada Mei mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, meski relatif sudah siap, Hasan masih mengeluhkan soal minimnya sponsor yang terlibat dalam kompetisi ini. Dari perencanaan anggaran, dana untuk penyelenggaraan IBL hampir mencapai sekitar Rp 20 miliar. Dengan besaran itu, Koh Ali mengaku baru hanya bisa memenuhi 50 persennya, sementara sisanya masih mencari dengan sponsor lain.
"Saat ini kami masih terkendala dengan sponsor. Yang kami punya sekarang baru lima saja. Kami masih perlu banyak banget," kata dia.
Disadari Hasan, pamor basket turun jauh saat ini dibanding dengan era Kobatama. Tapi bila dibandingkan dengan jaman NBL, dia menilai jumlah peminat harusnya tidak berbeda jauh karena liga berhenti belum sampai satu tahun. Apalagi timnas basket putra dan putri yang baru saja meraih dua medali perak, dan fakor lain berupa tidak adanya ISL lantara konflik di sepakbola nasional.
Namun pada kenyataannya sponsor tetap lebih tertarik pada event sepakbola.
"Saya juga heran event satu hari mereka jor-joran, tapi event 75 hari tapi susah banget dimintai. Harapan kami peminat basket pada datang dan tidak perlu melihat siapa dibelakang liganya atau operatorya tapi tentang basket olahraga Indonesia. Siapapun itu kami ingin mengembangkan olahraga basket untuk kepentingan nasional."
"Musim ini kami juga melakukan kerjasama dengan RTV untuk menayangkan program highlight dan live pertandingan setiap weekendnya. Semoga bisa berdampak positif bagi kemajuan bola basket Indonesia," pungkasnya.
(mcy/din)











































