Didepaknya David Blatt dari jabatannya sebagai pelatih Cleveland Cavaliers menimbulkan pertanyaan. Beberapa laporan menyebutkan, Blatt didepak lantaran tak akur dengan beberapa pemainnya.
Pemecatan Blatt terbilang mengejutkan, jika bicara soal hasil. Pada musim pertamanya sebagai pelatih Cavs, pria berusia 56 tahun itu sukses mengantarkan Cavs ke final --meski akhirnya takluk dari Golden State Warriors. Musim ini, Cavs menorehkan rekor 30-11 (kemenangan-kekalahan) dalam 41 pertandingan. Bukan catatan yang buruk.
"Profesinya seharusnya berorientasi pada hasil, dan lihat hasil yang dia torehkan," ujar salah seorang sumber yang dekat dengan Blatt kepada ESPN. "Tidak bisa dipercaya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap keputusan dibuat sebagai jawaban dari pertanyaan berikut ini: Apakah ini akan menempatkan kami pada posisi terbaik untuk membawa gelar juara ke Timur Laut Ohio?" ucap Griffin seperti dilansir Reuters.
"Keputusan ini dibuat karena minimnya kecocokan dengan personel kami dan visi kami menyoal bagaimana menggunakan personel-personel itu."
"Yang saya pertimbangkan lebih dari sekadar menang atau kalah... Apakah kami sedang dalam jalan menuju gelar juara? Apakah kami sedang membangun kultur seorang juara?" kata Griffin lagi.
Lalu, muncul pertanyaan lain. Benarkah bintang Cavs, LeBron James, ikut ambil bagian dalam keputusan dipecatnya Blatt?
Musim lalu, James beberapa kali enggan menuruti permintaan pelatihnya. James beberapa kali mengubah role-nya di dalam pertandingan tanpa melalui persetujuan pelatih.
"Tidak, saya bisa melakukannya sendiri. Sudah bukan masanya lagi di mana saya harus bertanya sebelum bertindak," kata James, pada musim lalu, seperti dilansir ESPN.
James disebut-sebut lebih dekat dengan Tyronn Lue, asisten pelatih yang kini ditunjuk menjadi pelatih kepala Cavs usai Blatt dipecat. Namun, pada musim ini, James cukup sering melontarkan pernyataan bernada dukungan terhadap Blatt.
"Saya pikir, tiap pertandingan menjadi pengalaman berharga bagi Coach Blatt. Ada lebih banyak pelatih dengan pengalaman lebih besar di liga ini, dan banyak pelatih yang punya résumé lebih bagus daripada dia. Tapi, dia selalu mencoba membuat tim ini menjadi pemenang dan sekarang semuanya tinggal tergantung pemain," ucap James sebelum ini.
Namun, kini Blatt sudah tak lagi jadi pelatih Cavs. Lue sudah jadi suksesornya, bukan sebagai pelatih interim, melainkan sebagai pelatih tetap. Beberapa media menyebutkan, Lue menerima kontrak "wah" dari Cavs.
Blatt, yang sebelum menangani Cavs belum punya pengalaman di NBA --tapi punya reputasi besar sebagai pelatih di Eropa dan juga Israel--, berterimakasih kepada Cavs atas kesempatan yang mereka berikan.
"Saya bangga atas apa yang saya capai sejak ditunjuk menjadi pelatih kepala dan mendoakan yang terbaik untuk Cavaliers, baik untuk musim ini atau seterusnya," kata Blatt.
(roz/rin)