Seperti diberitakan sebelumnya, IBL 2017 awalnya direncanakan untuk diikuti maksimal 10 tim. Namun, Hasan masih buka peluang mengikutsertakan 12 tim tetapi dengan catatan tanpa subsidi.
Tawaran itu dilontarkan Hasan lewat surat yang dikirimkan kepada Aspac dan Stadium Happy 8 Jakarta pada 23 November lalu. Hasilnya, kedua tim memberikan jawaban yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, IBL memberi subsidi selama satu musim sebesar Rp 400 juta. Dengan demikian, Aspac hanya menerima Rp 200 juta di musim ketiga atau 2019.
"Aspac akhirnya menyatakan ikut serta di IBL. Mereka menyatakan lewat surat yang dikirim 29 November kemarin. Mereka setuju bertanding tanpa subsidi selama dua musim, " kata Hasan, Kamis (1/12/2016).
Sementara untuk status Stadium Happy 8 Jakarta, hingga saat ini menurut Hasan, menolak penawaran bertanding tanpa subsidi.
"Stadium juga sudah mengirimkan surat pada Minggu (27/11) kemarin. Mereka menolak untuk ikut jika tanpa subsidi. Jadi sejauh ini kami pastikan hanya 11 tim saja, " ucap Hasan.
Namun, Hasan masih memberi kesempatan sampai Minggu (4/12) jika Stadium berubah pikiran.
"Hari Senin pekan depan akan ada draft untuk pemain asing. Jadi kalau seandainya Stadium berubah pikiran, ya kami tunggu sampai Minggu. Jika tidak, ya kami jalan dengan 11 team, " ungkap dia.
Dengan mengusung 11 tim, Hasan sendiri masih mencoba mengatur mekanisme pertandingan terbaik untuk kompetisi yang rencananya digelar 14 Januari 2017.
"Konsep pertandingannya mungkin kita akan tetap memaksakan sistem pool, artinya satu pool berisi enam peserta, satu pool ada lima. Nah, di pool yang lima, masing-masing tim dapat bye satu. Jadi mereka dapat ekstra poin di kemenangan, jadi total gamenya ada 86 kira-kira."
Sementara untuk venuenya akan digelar di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.
"Khusus Jakarta akan mendapat tiga kali kesempatan menjadi lokasi venue, pun begitu dengan Bandung yang mendapat dua kali kesempatan digelarnya pertandingan. Sisa kota lainnya hanya satu-satu," bebernya.
Menurut rencananya juga, kompetisi hanya akan digelar di hari weekend--Jumat sampai Minggu.
"Pada hari biasa kami tidak memaksa game karena kami melihat minat penonton juga sulit kalau hari biasa, jadi kami ingin coba main di Jumat, Sabtu, dan Minggu saja," demikian Hasan.
(mcy/rin)