Hal itu disampaikan Manajer timnas basket Suhadi usai jumpa pers di Hotel Santika, Slipi, Selasa (10/1/2017). Menurutnya, pada awalnya cabor basket dijanjikan masuk Prima pada Januari ini tapi belakangan pemanggilan diundur sampai April akibat adanya pembatasan untuk cabor-cabor prioritas.
"Awalnya memang SK Januari tapi karena ada kebijakan bawah SEA Games dianggap tidak prioritas maka banyak cabor yang dipotong," kata Suhadi di Hotel Santika, Slipi, Selasa (10/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mundurnya jadwal pemanggilan itu pun sedikit banyak berdampak pada anggaran yang dikeluarkan untuk timnas basket. Suhadi mengaku PB Perbasi harus menombok dulu lantaran mesti menanggung 24 pemain yang sudah kadung dipanggil pelatnas. Mereka pun telah menjalani training camp pertama di Batam pada pertengahan November awal Desember 2016.
"Kami tidak menggaji pemain karena belum masuk SK, tetapi kami beri uang saku berkisar Rp 3-4 juta satu pemain setiap kali training camp," ujar Suhadi.
Di luar uang saku atlet, Perbasi juga harus menanggung biaya akomodasi para atlet. Sedikitnya biaya yang dibutuhkan setiap training campo adalah Rp 250 juta per bulan.
"Waktu di Batam itu kami menghabiskan Rp 300 juta. Itu termasuk uang saku atlet, makan, dan lapangan," sebut Suhadi.
Secara terpisah, Mimi Irawan selaku high perfomance director cabang permainan Satlak Prima mengatakan bahwa alasan SK baru diberikan April nanti karena liga baru berjalan.
"SK Prima untuk cabor sepakbola, bola voli outdoor, dan bola basket baru keluar April. Alasannya karena masih ada liga. Tapi yang lain cabor permainan seperti sepak takraw dan tenis meja itu Februari SK-nya sudah keluar," jelas Mimi.
(mcy/krs)