Pada pertandingan di Britama Arena, Minggu (7/5/2017), Pelita Jaya sukses membungkam Satria Muda dengan skor 72-62. Johanis menyebut kekalahan di gim kedua menginspirasi timnya untuk memberikan kejutan ke lawan.
"Mulai dari kemarin setelah kami kalah, kami evaluasi. Nonton video, evaluasi banyak, kemudian berpikir, kira-kira besok ketika kalau kita datang ke lapangan dengan cara yang sama, pasti hasilnya buruk," kata Johanis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kasih kredit untuk seluruh pemain PJ. Adhi Prasetyo Putra jatuh bangun, itu luar biasa sekali. Ragil juga sangat bagus. Saya bilang di half time, kita pernah di situasi ini, lalu terseret. Masa sekarang terulang lagi. Kita harus kunci dan ini diserahkan kepada kalian. Akhirnya mereka ikut dan menang," tambah pria yang akrab disapa Ahang ini.
Kemenangan Pelita Jaya di musim ini sekaligus memutus kutukan sebagai spesialis runner-up. Mereka sebelumnya kalah di final 2012/2013 (dari Aspac), 2014/2015 (dari Satria Muda), dan 2016 (dari CLS Knights).
"Puji Tuhan kita bisa akhiri predikat itu. Saya sendiri di depan selalu berdoa bisa bawa Pelita Jaya juara, karena pemain PJ itu luar biasa. Jadi saya hutang dan hari ini bisa dibayar. Ini memang saatnya Pelita Jaya juga, tapi ini just beginning," tuntasnya. (mcy/raw)











































