IBL 2017/2018 akan dihelat lagi mulai 8 Desember dengan diramaikan sepuluh tim kontestan, dengan didahului Perbasi Cup mulai 6 November. Di waktu bersamaan, Indonesia juga mau tak mau harus segera memulai persiapan Timnas menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Basket menjadi salah satu yang akan dipertandingkan pada multievent negara-negara Asia tersebut. Meski bukan menjadi prioritas, basket juga diharapkan bisa berpartisipasi dan meraih hasil terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti, kami menunggu IBL berjalan selesai, baru pelatnas bisa berjalan. Tidak mungkin setengah berjalan karena para pemain juga berlatih di klub-klubnya," katanya lagi.
Berkaca dari persiapan SEA Games awal Januari lalu, Perbasi malah nombok karena menggelar pelatnas lebih dini dari jadwal yang ditentukan Satlak Prima. Makanya, Danny menambahkan, Perbasi tidak bisa mengambil risiko untuk menggelar persiapan Asian Games 2018.
"Saya tidak bisa menentukan sekarang juga karena waktu SEA Games kemarin, katanya pelatnas mulai November, tapi akhirnya mundur sampai akhirnya kami harus membiayai dari Januari sampai Maret. Maka itu, saya tidak ingin menjanjikan kepada orang, tapi ternyata di tengah jalan sama lagi," dia mengatakan.
"Selain itu, saya membuat rencana program apapun toh bergantungnya kepada pemerintah. Kami mau nombok, tapi berapa lama harus menalangi juga harus tahu kan. Yang pasti pelatnas kami gelar setelah IBL," ketus dia.
Danny juga tak masalah meski waktu persiapan atlet semakin terdesak mengingat Asian Games akan dimulai 10 bulan lagi. "Cukup kok. IBL sebagai uji coba juga. TC itu lebih bagus main daripada hanya latihan bersama saja. Jadi secara teknik lebih terasah," ucap Danny.
(mcy/fem)