CLS mundur dari IBL musim ini. Klub asal Surabaya itu terbentur aturan setelah tak bersedia mengganti status yayasan menjadi Perseroan Terbatas (PT) sebagai syarat peserta IBL.
Justru karena aturan IBL pula, Sandy Febiansyakh Kurniawan dkk. bisa tampil di ajang lain, ABL mulai 17 November sampai 18 Maret 2018. IBL mensyaratkan satu pemain hanya bisa tampil dalam satu liga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Managing Partner CLS Knights, Christopher Tanuwidjaja, bergairah menyambut ABL. Mereka telah mempersiapkan beberapa bekal untuk mencapai hasil terbaik di ajang yang digelar di Filipina tersebut.
"Kami sangat antusias menyambut musim ini, karena ABL ibarat seperti semi NBA yang sangat profesional bahkan dari sisi teknis dan non teknis. Saya pun semakin belajar untuk lebih profesional dalam menangani tim," kata Christopher, dalam rilis yang diterima detikSport, Selasa (17/10/2017).
"Mulai dari mempersiapkan lapangan dengan standar fasilitas yang layak, menggandeng tv partner, mencari pemain asing yang berkualitas dan lainnya. Meski secara kompetisinya sendiri terus terang kami buta dengan kekuatan lawan mengingat ini kali pertama CLS berlaga di ABL," ujar dia.
"Tapi, saya yakin semuanya akan memberikan yang terbaik, bukan untuk kebanggaan diri kami atau CLS, tapi untuk Kota Surabaya dan juga untuk basket Indonesia," tutur dia.
(mcy/fem)











































