Regulasi IBL dengan mewajibkan klub-klub peserta menjadi badan usaha Perseroan Terbatas (PT) tak diterima CLS. Klub asal Surabaya itu bersikukuh untuk tetap menjadi yayasan dan tidak memiliki badan usaha. CLS pun tak bakal tampil pada IBL musim ini.
Oleh IBL, regulasi itu sudah mulai dijalankan pada musim kompetisi 2016-2017. Namun, ketika itu, CLS masih mendapatkan toleransi waktu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarpun satu tim mundur, persaingan tak akan banyak berubah, akan tetap kompetitif. Karena saya yakin tim-tim lain sudah berbenah," kata Youbel beberapa waktu lalu.
"Standar pemain asing makin bagus. Mereka bisa memengaruhi sebuah tim 30-40 persen. Sistem draft sudah semakin fair. Pertandingan juga dibuat pada Jumat, Sabtu, dan Minggu yang membawa penonton makin banyak. itu bikin persaingan makin bergairah," Youbel menuturkan.
Hanya saja, Youbel mengakui jika mundurnya CLS membuat dia kehilangan. Sebab, CLS memiliki pemain bagus yang mestinya bisa makin membuat kompetisi bergairah.
"Saya justru kehilangan karena CLS ini adalah teman yang menjadi lawan di tengah arena. Saya kehilangan karena tidak bisa lagi menghadapi pemain-pemain seperti Sandy (Febiansakh)," dia mengucapkan.
(fem/mrp)