IBL 2017/2018 akan bergulir 8 Desember dengan jumlah peserta 10 tim. Di waktu bersamaan, Indonesia juga mau tak mau harus segera memulai persiapan Timnas menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Basket menjadi salah satu yang akan dipertandingkan pada multievent negara-negara Asia tersebut. Meski bukan menjadi prioritas, basket juga diharapkan bisa berpartisipasi dan meraih hasil terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia harus serius jika ingin mendapatkan medali. Di liga saja, pemain lokal yang sudah berlatih dengan pemainnya selama lima sampai enam tahun sulit juara. Nah, ini bagaimana untuk pelatnas kita mau menggabung pemain satu sama lain, dengan durasi latihan 3 bulan, dan main di internasional level dan juara. Kan lebih susah," kata Arki di Plaza Senayan, Sabtu (21/10/2017).
"Apalagi level kompetisi lebih baik (seperti Asian Games). Jadi harus lebih serius baik dari segi persiapan maupun dukungannya," ujar dia kemudian.
"Jangan setiap kami gabung pelatnas, setiap orang bertanya kami TC di mana? Katanya tak dapat gaji? Jadi bagaimana pemain bisa serius tentang itu. Jadi banyak politik dan isu soal basket," kata dia.
Harapan perbaikan yang diberikan pemerintah terhadap pemusatan latihan nasional tidak hanya untuk Asian Games 2018. Indonesia yang kini juga mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Jepang dan Filipina, harus juga mulai berbenah.
"Jika mau menang Piala Dunia 2023 maka buatlah program, tim yang sama, pemain dan pelatih yang sama, manajemen juga sama. Supaya sistemnya jalan, chemistry-nya juga dapat," Arki mengimbau. (mcy/rin)