Nasib Febri dan pemain CLS sempat berada di ujung tanduk. CLS, klub tempatnya bernaung terancam bubar setelah dipastikan takan bisa bermain di Indonesian Basketball League (IBL) 2017/2018. CLS tak memenuhi syarat IBL sebagai Perseroan Terbatas (PT) dengan tetap bertahan sebagai yayasan.
"Saya sempat khawatir juga (CLS bubar). Nggak tahu bagaimana nanti nasib pemain, terancam jadi pengangguran," kata Febri yang dihubungi detikSport beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang tinggal fokus latihan. Kalau saya juga sedang pemulihan cedera MCL (medial collateral ligament)," Febri mengungkapkan.
Di ABL, yang digeber mulai 18 November 2017 sampai April 2018, CLS tergabung dengan Grup 1 bersama Singapura Slingers dan Alab Filipina. Grup 2 dihuni oleh Kuala Lumpur Dragons, Saigon Heat, dan Mono Vampire Thailand. Adapun Grup C terdapat Formosa Dreamers Taiwan, Nanhai Kungfu China, dan Hong Kong Estern.
Tim-tim satu grup akan menjalani laga home dan away sedangkan dengan tim beda grup hanya berjumpa satu kali. CLS akan menghadapi Formosa pada 18 November.
"Ini akan menjadi pengalaman baru bagi CLS. makanya kami sama sekali belum tahu kekuatan lawan-lawan," ujar pemain berposisi small forward itu.
"Saya sendiri semakin mendekati hari semakin termotivasi untuk segera pulih," dia mengungkapkan.
(fem/krs)