Srikandai Cup bergulir mulai 26 November. Tujuh klub di antaranya, Surabaya Fever, Sahabat Semarang, Merpati Bali, Merah Putih Samator Jakarta, Tanago Friesan Jakarta, Tenaga Baru Pontianak, Flying Wheel Makassar, sudah memiliki pengalaman tampil di ajang tersebut. Satu tim lain, GMC Cirebon, akan menjalani debut musim ini.
Koordinator Srikandi Cup, Deddy Setiawan, mengatakan kompetisi ini akan menyajikan 80 pertandingan. Tim kontestan dibagi menjadi dua grup; Grup A dan Grup B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompetisi ini akan digelar empat seri di empat kota, yaitu Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Cirebon sebagai tuan rumah babak play off serta final. Makassar akan menjadi tuan rumah seri pertama yang digelar 26 November sampai 2 Desember.
Surabaya Fever, sebagai juara bertahan, didaulat menjadi salah satu kandidat terkuat di musim ini. Hal itu diperkuat dengan tambahnya kekuatan baru mereka, Natasha Debby Christalin, mantan pemain Sahabat Semarang, serta Lea Elvensia Kahol yang menjadi MVP 3x3 FIBA U-18 2017.
"Masuknya Debby dan Lea tentunya menambah kekuatan Fever. Tapi bukan berarti kami terlena dan lantas memandang enteng semua lawan. Saat ini kami tetap seriuss berlatih dan saya rasa persaingan tahun ini akan lebih kuat dan merata," kata center Surabaya Fever, Gabriel Sophia.
Pemiliki klub GMC Cirebon, Wahyu Gunarto, mengaku tidak memasang target muluk dalam debutnya di kompetisi musim ini. Menurutnya, keikutsertaan klubnya pada liga ini untuk membantu pembinaan basket di kota Cirebon dan berharap timnya akan banyak belajar di kompetisi Srikandi Cup 2017.
"Tujuan utama GMC Cirebon tetap berkontribusi pada pembinaan basket kelompok ussia muda. Untuk peluang juara saya pikir ada di Surabaya Fever dan Merpati Bali," kata Wahyu.
(mcy/fem)