Kasus pengaturan skor mencuat ke publik setelah PB Perbasi mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pengurus provinsi terkait dihukumnya delapan pemain dan satu ofisial klub Siliwangi Bandung. Mereka dijatuhi sanksi karena terlibat pengaturan skor dalam Indonesian Basketball League (IBL) musim lalu.
Peroalan ini pun menjadi panas karena adanya kemungkinan bertambahnya pelaku. Perbasi sendiri telah melaporkan ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk segera ditindaklanjuti ke kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak diinfokan saya sangat mendukung keputusan Perbasi untuk mengungkap semua. KOI dukung Perbasi 110 persen karena artinya liga bisa berjalan transparan dan profesional," kata Erick ketika ditemui di kawasan kebon Sirih, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Menurut pemilik klub Satria Muda itu, sanksi tegas harus diberikan kepada semua yang terlibat.
"Saya rasa ini sebuah hal yang bagus di mana jika cabor lain tertutup, tapi kami terbuka. Jadi kami mendukung Perbasi melakukan tindakan tegas tersebut," kata Erick.
"Perbasi bersama KOI dan KONI juga harus melaporkan ini kepada pemerintah untuk antisipasi. Sebagai langkah lanjutnya tentu ada kepanjangan tangan pemerintah, dan kita sebagai pelaku olahraga harus pintar-pintar menahan diri untuk berlaku hal tersebut, khususnya untuk pemain muda," imbau dia.
(mcy/nds)