Edison menjadi stuntman dalam acara sulap The Death Drop yang dilakukan oleh Demian di SCTV Awards pada Rabu (29/11) malam. Di dalam aksinya tersebut Demian dimasukkan ke dalam peti yang berada di atas. Peti itu kemudian jatuh sangat keras ke dalam besi-besi tajam.
Tapi rupanya di dalam peti itu ada Edison sebagai stuntman. Akibat kejadian itu, Edison terluka parah. Dia bahkan sempat koma meski kondisinya sekarang sudah membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edison merupakan mantan pemain basket Indonesia. Kariernya sebagai pemain basket terjadi pada tahun 1997-1998. Saat itu, Econ, panggilan karib Edison Wardhana, bergabung dengan klub Indonesia Muda sebagai shooting guard.
Salah satu rekan Edison di Indonesia Muda, Romy Chandra, bercerita pertama kali mengenal Edison saat sama-sama berada di klub tersebut. Namun, Rommy lebih dulu gabung dengan Indonesia Muda, sebelum Edison akhirnya menyusul sekitar satu tahun kemudian.
Namun di dunia basket yang digelutinya, Edison tak lama. Dia memutuskan mundur untuk bekerja di dunia event organizer. Kebetulan, dia juga tidak terlalu menjadi pilihan lantaran posisinya yang banyak dimilik oleh pebasket lain.
"Saya pernah main bersama saat masih di Indonesia Muda, dulu nama kompetisinya masih Kobatama. Tapi saya lupa, setahu saya dia hanya bertahan selama satu sampai dua tahun di Indonesia Muda, setelah itu tidak masuk basket Kobatama. Kemudian memutuskan kerja karena posisi dia bukan pemain pilihan, jadi skill-nya tidak di atas rata-rata," buka Romy saat dihubungi detikSport, Kamis (30/11/2017).
Meski sudah tidak lagi bergabung dalam klub basket profesional, Edison masih berhubungan baik dengan mantan rekan-rekan setimnya. "Secara komunitas kami sering bertemu. Terakhir saat Kejuaraan Basket Veteran 2017 di Medan, tapi tidak dalam satu tim yang sama," Romy mengungkapkan.
"Dia sosok yang baik dan tidak macam-macam. Semuanya dibuat santai oleh dia. Sehabis kerja atau ada event dia pasti menghabiskan waktu untuk teman-teman basketnya. Jadi memang masih aktif di dalam komunitas basket itu sendiri," katanya.
Walau sudah tidak bermain di lapangan, Edison kerap muncul sebagai presenter dalam acara-acara basket. Selain itu, dia juga kerap menjadi pembawa acara MotoGP dan berbagai event lainnya.
Di mata Romy, Edison adalah sosok yang baik dan supel. Maka tak heran ketika ada kabar Edison terluka dan masuk rumah sakit dia ikut kaget.
"Saya tahu kabar itu menjelang siang melalui pesan whatsapp dari teman-teman. Kaget juga. Teman dari komunitas kami tadi sudah ke rumah sakit Royal Taruma, Daan Mogot. Tapi karena sudah lewat jam besuk makanya tidak boleh masuk," kata mantan pemain Pelita Jaya tersebut.
"Saya turut prihatin dengan kabar ini. Malah istrinya juga sedang hamil. Semoga Allah kasih mukjizat dan dia bisa seperti dulu lagi. Semoga semuanya bisa kembali normal," dia mengharapkan.
"Saya akan menjenguk dia. Lagi pula saya dengan keluarganya dan istrinya dekat. Saya doakan yang terbaik untuk dia," ujar Romy.
(mcy/mfi)