Kedua tim akan memperebutkan gelar juara IBL. Dalam dua game, masing-masing tim berkesempatan tampil sebagai tuan rumah. Jika kedudukan berimbang, duel dilanjutkan ke game ketiga.
Satria Muda bakal lebih dulu jadi tuan rumah game pertama di Britama Arena Kelapa Gading pada 19 April. Pelita Jaya gantian menjadi tuan rumah pada game kedua di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro pada 21 April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi up and down sudah kami lewati dari reguler season hingga play off dan sekarang sampai masuk final," kata Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar pada jumpa pers yang digelar di Hotel Santika, Selasa (17/4/2018).
"Puji syukur kondisi pemain dalam kondisi sehat dan siap. Dan kami sebagai juara bertahan tidak ada beban. Kami selalu haus akan juara," ucap Ahang, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, Satria Muda tentu tidak mau kalah lagi. Misi revans pun diusung.
"Puji tuhan kami bisa masuk final lagi dan berhadapan dengan Pelita Jaya," kata pelatih Satria Muda Youbel Sondakh.
"Jujur tahun lalu tidur kami tidak enak. Makanya, tahun ini target kami ingin tidur enak. Kami akan memberikan 100 persen kemampuan kami. Segala persiapan kami sudah lakukan tinggal saat pertandingannya saja," ucapnya kemudian.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur IBL Hasan Gozali mengapresiasi Satria Muda dan Pelita Jaya yang sukses mencapai final. Dia bahkan memprediksi laga akan berlangsung ketat lantaran kedua tim punya visi masing-masing.
"Yang bertanding di final sama seperti tahun lalu. Pasti ekspektasinya ada yang mau balas dendam, dan ada yang ingin mengulang gelar juara. Siapapun juara semoga menjunjung tinggi sportivitas," kata Hasan.
(mcy/krs)