Turnamen itu sendiri berlangsung selama sepekan di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, sedari 2 Desember hingga 8 Desember. Dalam pertandingan final yang berlangsung tadi malam, Sabtu (8/12/2018), tim BBM Viking Surabaya (ketegori senior putra) akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan tim Raket Denpasar dengan skor 104 -70, sedangkan peringkat ketiga berhasil direbut oleh Flying Wheel Makassar.
Pringgo Regowo yang merupakan pemain Stapac Jakarta terpilih sebagai pemain terbaik setelah mencetak 15 poin di laga puncak.
Di kategori kelompok umur usia 14 tahun (KU 14) yang menggunakan sistem kompetisi penuh (diikuti oleh enam tim) ,tim Elite Bali meraih juara di susul oleh Sonic Samarinda di peringkat kedua dan Juanda Bogor yang menempati peringkat ketiga.
Ali Santoso Wibowo selaku penggagas turnamen ASW Cup 2018 berkomitmen untuk terus menggelar berbagai kegiatan olahraga di Provinsi Bali, seperti menggelar kejuaraan basket usia dini, tingkat pelajar maupun turnamen senior dengan skala yang lebih besar lagi. Ini bertujuan untuk menggali lebih dalam potensi para pebasket muda di provinsi itu agar nantinya bisa masuk ke kompetisi nasional atau internasional.
Selain soal turnamen yang lebih banyak, ASW berharap pemerintah Bali juga bisa menyediakan venue basket yang lebih representatif mengingat tingginya animo olahraga tersebut.
"Di ASW Cup 2018 ini kita bisa melihat bibit-bibit basket yang banyak terjaring dari KU 12 (pertandingan eksebisi) dan KU 14. Begitu juga kategori senior, saya lihat pebasket asal Bali tidak kalah level permainnya misalnya dengan tim BBM Viking Surabaya yang banyak dihuni eks pemain pro. Selanjutnya, ASW akan merencanakan berbagai kegiatan olahraga basket dan beberapa cabang lainnya. Untuk itu, perlu adanya GOR yang lebih representatif dan kami tengah berupaya untuk membangun GOR baru dengan kapasitas yang standar," tutur Ali dalam rilis kepada detikSport.
"Bali sebenarnya punya potensi bagus di cabang basket dan juga dicabang lainnya, tapi sayangnya belum terlalu maksimal. Kuncinya mungkin kita perlu bersatu, duduk bersama dan melihat kedepan. Saya pun juga butuh masukan dari para sesepuh basket di Bali, bahkan kritikan membangun, supaya ASW dapat konsisten dengan komitmennya yakni memperbanyak kegiatan olahraga di Bali khususnya cabang basket," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia ASW Cup 2018, Cokorda Raka Satrya Wibawa, berterima kasih kepada seluruh peserta yang sudah mengikuti event ini, secara khusus kepada tim peserta asal luar Bali yakni Flying Wheel Makassar, Sonic Samarinda, Juanda Bogor.
"Terima kasih kepada seluruh peserta, panita dan juga rekan-rekan media atas partisipasinya. Memang pekerjaan olahraga di Bali masih banyak mulai dari prasarana, perangkat pertandingan termasuk mendatangkan minat penonton untuk hadir langsung. Bali sendiri menjadi magnet hadirnya tim-tim dari luar, bahkan beberapa eks pemain pro ternama berlaga di ajang ini.Tahun depan ASW akan menggelar open turnamen basket yang lebih besar lagi dan beberapa sponsor juga sudah mulai melirik dan bertanya kepada kami selepas dua event yang telah diselenggarakan yakni Kadispora Cup 2018 dan termasuk ASW Cup 2018," ujar mantan pebasket nasional yang akrab disapa Wiwin itu
"Muaranya memang kita ingin prestasi, tapi kita tepikan itu dulu. Melihat semangat mereka bertanding dilapangan, khususnya pebasket KU 12 dan KU 14 Bali, saya sangat yakin, kedepannya basket di Provinsi Bali akan semakin bergairah lagi," tutupnya.
(mrp/rin)