Usai Juara ABL 2018/2019, Bagaimana Nasib CLS Knights?

Usai Juara ABL 2018/2019, Bagaimana Nasib CLS Knights?

Mercy Raya - Sport
Senin, 20 Mei 2019 20:12 WIB
CLS Knights Indonesia memperoleh penghargaan dari sponsor utama Bank BTN (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta - BTN CLS Knights Indonesia berhasil menjuarai ASEAN Basketball League (ABL) 2018/19. Tapi, partisipasi mereka di turnamen itu musim depan masih tanda tanya.

CLS juara setelah mengalahkan Singapore Slingers 3-2 dalam final series best of five. Pada gim kelima final yang berlangsung di OCBC Arena, Singapura, CLS berhasil menang tipis atas Singapore Slingers 84-81.

Mereka sendiri mengaku tak menyangka bakal bisa menjuarai kompetisi tersebut. Apalagi target mereka sebelumnya lolos playoff sudah bagus. Pada tahun lalu, mereka gagal lolos playoff setelah hanya menempati peringkat tujuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Saya tak menyangka kami di sini merayakan juara bersama-sama. Kami tak hanya juara di satu liga tapu sama-sama membawa kebanggan bagi bangsa kita," kata managing partner CLS Knight Christopher Tanuwidjaja, di acara syukuran bersama BTN di kantor pusat Bank BTN di kawasan Harmoni, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Meski juara, nasib CLS Knight sejatinya tengah di ujung tanduk. Pasalnya, kontrak mereka dengan ASEAN Basketball League (ABL) sudah habis. Soal itu, Christopher mengatakan belum memutuskan.

"Saya belum bisa beri jawaban karena kontrak kami dengan ABL habis jadi kami masih melihat opsi-opsi selanjutnya buat kami," sambung pria yang akrab disapa Itop itu.

"Tapi kemungkinan apapun masih bisa terjadi karena kami belum menjalin kontrak dengan siapapun. Kami harus pertimbangkan dulu dengan pihak manajemen apa saja yang akan kami bahas dengan ABL soal bagaimana selanjutnya."




Christopher tak menampik banyak liga yang menawarinya, termasuk operator Indonesian Basketball League (IBL) juga mendekati.

"Banyak yang sudah menghubungi ada liga Thailand. Mereka menghubungi kamu lagi. Ada juga liga-liga yang dekat sini ada juga. Pokoknya ada banyak," ungkap Christopher.

"Opsi lainnya juga ada dari Asia Tenggara tapi saya belum bisa ngomong lebih jelasnya. Tapi ada beberapa. Sementara masih sekitar-sekitar sini. Belum ada yang lebih tinggi," demikian dia.


(mcy/mrp)

Hide Ads