IBL dijadwalkan berlangsung 10 Januari sampai 19 April 2020. Meski belum semua detail program diumumkan, namun liga sudah memastikan timnas ikut menjadi salah satu peserta kompetisi.
"Agenda IBL musim depan kami pastikan mulai 10 Januari. Khusus di season kali ini ada yang spesial, kami memasukkan timnas sebagai salah satu tim di IBL," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, dalam jumpa persnya di Hotel Fairmont, Sudirman, Senin (26/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Stapac Jakarta Resmi Mundur dari IBL |
Nantinya secara teknis, timnas akan menjadi peserta IBL sama seperti tim lainnya. Poinnya juga masuk dalam perhitungan klasemen. Hanya mereka cuma sampai reguler season. Sedangkan, babak play-off (seandainya lolos) tidak diikutsertakan.
"Kami mempertimbangkan hanya di reguler season karena mereka (timnas) memikirkan kepentingan kualifikasi FIBA Asia mulai Februari 2020," kata Junas.
"Kami juga melihat saat ini objektifnya timnas adalah untuk menambah jam terbang dan jumlah main yang lebih banyak," dia melanjutkan.
Meski demikian, Junas mengatakan tak perlu khawatir, setiap poin yang diperoleh klub saat menghadapi timnas tetap dihitung. Dia pun berharap dengan masuknya timnas bisa meningkatkan persaingan di dalam liga itu sendiri.
"Tentu yang pertama, keterlibatan timnas di liga bisa membantu kualitas dan jam terbang dari timnas itu sendiri. Selain itu, dengan adanya timnas diharapkan bisa menaikkan level kompetisi dan level pemain di liga," ujar dia.
"Intinya ini gambaran umum dulu, yang jelas ada beberapa yang menjadi evaluasi kami. Seperti jadwal seri, pilihan kota utama dan kota tambahan. Kan ada kota potensi besar, kemudian kota lain kami lihat juga. Jangan sampai pindah tapi penonton kurang, pindah tapi kotanya tak mumpuni," tegasnya.
(mcy/ran)