Hal tersebut disampaikan oleh Managing Partner Christoper Tanuwidjaja dan Ketua PB Yayasan CLS Surabaya Ming Sudarmono. Kepada media, keduanya menyatakan bahwa CLS akan rehat dulu dari kompetisi profesional.
Pengumuman ini didahului pernyataan mundur dari Managing Partner CLS Christoper Tanuwidjaja. Sebelumnya ia sudah sempat menunda keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christoper mengaku bukan keputusan mudah untuk meninggalkan tim yang sudah seperti keluarganya. Tapi di sisi lain, mengurusi klub sangat menguras waktu dan tenaga.
"Tapi untuk mengurus tim profesional butuh effort yang tinggi, butuh banyak hal waktu. Waktu adalah hal utama kenapa saya mutusin ini, karena anak saya juga mau gede-gede juga, saya ingin punya banyak waktu sama mereka," sambungnya.
Ketua Yayasan CLS Surabaya Ming Sudarmono berterima kasih atas dedikasi Christoper yang telah membina tim profesional CLS selama 12 tahun lamanya.
"Saya mewakili yayasan, mengucapakan terima kasih, karena selama 12 tahun membina tim profesional kita. Terima kasih yang telah bekerja keras menghabiskan waktunya. Bukan waktu saja, sponsorship-nya juga lumayan besar buat kita, untuk membina tim sekelas CLS," ungkap Ming Sudarmono.
"Tapi untuk yayasan, saat ini masih susah. Dengan biaya-biaya yang kita tahu, yayasan kita masih belum mampu untuk di tim profesional. Jadi perlu waktu lagi. Kalau untuk profesionalnya kita vakum. Sampai kita melihat bisa masuk ke profesional," tandas Ming Sudarmono.
(raw/ran)