Timnas Basket Putri Tunggu Status WNI Kim Pierre-Louis

Timnas Basket Putri Tunggu Status WNI Kim Pierre-Louis

Mercy Raya - Sport
Sabtu, 21 Sep 2019 09:26 WIB
Kim Pierre-Louis (kiri) bakal dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia. (Foto: Istimewa)
Jakarta - Tim nasional basket putri Indonesia tengah berupaya naturalisasi pemain Kanada, Kim Pierre-Louis. Dia dipersiapkan untuk SEA Games 2019 Filipina.

Selain timnas basket putra, Indonesia juga telah menyiapkan tim puti menuju SEA Games, yang berlangsung 30 November sampai 11 Desember di Filipina. Khusus, Tim putri dipatok target minimal merebut medali.

Guna mencapainya, Timnas putri memperkuat skuatnya dengan merekrut pemain asing sekaligus menaturalisasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia adalah Kim, yang bermain untuk Rutronik Stars Keltern di EuroCup women. Pemain dengan tinggi 183cm ini tercatat sudah mengumpulkan poin dengan rata-rata 10.2 untuk poin skor, 7.3 rebounds, dan 1.2 assist.

Saat ini, proses naturalisasinya terus dikebut agar pemain berusia 26 tahun itu bisa ikut didaftarkan. Apalagi, batas entry by name kontingen Indonesia kepada Komite Olahraga Indonesia (KOI) paling lambat 23 September.


"Saya lihat prosesnya ini sudah 50 persen, tapi ini sudah termasuk cepat. Dulu saya waktu bantu naturalisasi Jamarr Andre Johnson, butuh waktu sekitar 6 bulan untuk sampai di titik Kim saat ini. Sementara Kim baru dua bulan di sini," kata manajer timnas Chritoper Tanuwidjaja, dalam jumpa persnya, pada Jumat (20/9/2019).

"Tetapi saya juga belum bisa berbicara banyak soal lolosnya atau tidak. Apalagi ini sudah beberapa kali deadline berubah. Lebih baik fokus pembinaan tim, daripada naturalisasinya lolos atau enggak. Toh, naturalisasi ini untuk jangka panjang," dia menambahkan.

Tuan rumah, melalui Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina (PHISGOC), khususnya cabor basket mengeluarkan aturan baru kepada masing-masing tim peserta. Salah satunya, penggunaan pemain naturalisasi yang tak terbatas pada laga.

"Maka itu, ekspektasi kami pastinya tetap ingin menang. Ya, kami mau bersaing jangan jadi ketinggalan karena beberapa negara ternyata sudah banyak yang menaturalisasi pemain basketnya demi SEA Games ini, seperti Thailand dan tuan rumah," Christoper menjelaskan.


Dibandingkan dengan Filipina dan Thailand, Indonesia khusus Timnas basket putri hanya akan menaturalisasi satu pemain saja. Menurut pria yang karib disapa Itop itu, hal tersebut tak menjadi masalah karena fungsi naturalisasi untuk jangka panjang.

"Aturan ini hanya untuk SEA Games di Filipina, sementara jika kami main di SEABA, Fiba Asia, atau event apapun tetap hanya satu pemain naturalisasi yang bisa diturunkan. Jadi kalau terlalu banyak pemain naturalisasi pun hanya untuk SEA Games, bagi saya tidak sepadan," dia menjelaskan.

Kemenpora juga sudah membuat kebijakan yang jelas soal aturan atlet yang boleh diturunkan ke multiajang olahraga itu dengan komposisi 60:40 persen untuk junior-senior.

"Jadi buat apa jor-joran hanya untuk jangka pendek, sedangkan dari Kemenpora sudah jelas arahannya pembinaan usia muda, begitu pula atlet kami 55 persen adalah usianya muda," Christopher menegaskan.

Timnas Basket Putri Tunggu Status WNI Kim Pierre-Louis



(mcy/ran)

Hide Ads