Los Angeles -
Kobe Bryant merupakan salah satu legenda dan pemain berpengaruh di NBA bersama Los Angeles Lakers. Berikut perjalanan karir pria berjuluk Black Mamba itu selama hidupnya.
Kobe lahir di Philadelphia pada 23 Agustus 1978. Ia merupakan lulusan SMA Lower Merion yang ada di kota tersebut. Kiprah di tingkat SMA membuatnya meraih banyak pengakuan, salah satunya pemain terbaik di negara bagian Pennsylvania pada 1995. Sejumlah universitas pun berebut ingin merekrutnya.
Meski begitu, Kobe bertekad untuk langsung ke dunia profesional setelah lulus SMA. Ia terinspirasi oleh Kevin Garnett, yang langsung diambil Minnesota Timberwolves setelah lulus SMA di tahun 1995. Singkat cerita, ia pun mengabaikan semua tawaran dari berbagai kampus dan ikut berlatih di Los Angeles sebelum draft pick NBA 1996. Pelatih Lakers saat itu, Jerry West ikut memantaunya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kobe sejatinya merupakan pemain pilihan Charlotte Hornets, namun Hornets memilihnya atas instruksi Lakers yang ingin merekrutnya. Kedua tim itu sepakat bertukar pemain (trade), dengan Lakers melepas pemain bintangnya, Vlade Divac, ke Hornets.
Pada NBA 1996-97, Kobe yang berada di draft pick nomor 13 resmi menjadi pemain Lakers. Ia juga menjadi pemain termuda saat itu yang bermain di NBA, yakni 18 tahun 72 hari. Pada musim pertamanya, rataan menit bermainnya hanya 15,5 menit per laga, namun ia berhasil memenangkan kontes slam dunk NBA musim itu.
Di musim keduanya, ia semakin sering bermain dan menjadi salah satu sixth man terbaik di NBA. Selain itu, ia juga berhasil masuk tim all-star NBA untuk pertama kalinya. Namun prestasi besar pertamanya datang di musim 1999/2000.
Usai tiga musim beruntun selalu gagal menembus final NBA, ia berhasil melakukannya di tahun 2000. Di final pertamanya, ia mengantarkan Lakers juara usai mengalahkan Indiana Pacers 4-2 di final. Itu merupakan gelar pertama Lakers setelah puasa 12 tahun. Kegemilangan itu berlanjut di dua musim berikutnya. Bersama Shaquille O'Neal, ia membawa Lakers menjadi juara lagi di tahun 2001 dan 2002.
Meski prestasi tim berkostum ungu-emas itu perlahan menurun sejak kepergian Shaq di tahun 2004, perlahan Kobe berhasil membawa Lakers kembali ke tahta juara. Bersama nama-nama seperti Lamar Odom dan Pau Gasol, Lakers kembali menembus final NBA tiga kali beruntun pada 2008-2010, dua di antaranya menjadi juara.
Setelahnya, Kobe tak lagi bisa membawa Lakers juara hingga ia pensiun di tahun 2016. Bahkan ia gagal membawa Lakers menembus playoff di tiga musim terakhirnya. Cedera juga banyak menghantuinya di sisa-sisa karirnya.
Meski begitu, Kobe tetaplah bintang NBA yang berpengaruh. Berbagai prestasi ia catat, beberapa di antaranya yaitu juara NBA 5 kali, 17 kali beruntun masuk all-star team (2000-2016), berhasil membuat 33.643 poin sepanjang karirnya (nomor 4 tertinggi di NBA), 4 kali mencetak poin tertinggi dalam semusim, hingga dua kali menjadi pemain terbaik di final NBA. Ia juga membawa Timnas Amerika Serikat memenangi medali emas Olimpiade sebanyak 2 kali.
Di laga terakhirnya, 13 April 2016, ia mencetak 60 poin saat membawa Lakers menang 101-96 atas Utah Jazz. Selama 20 tahun karirnya, ia hanya berseragam Lakers, menjadikannya pemain pertama yang bermain 20 musim bersama satu klub.
Pada 26 Januari 2020, Kobe mengalami kecelakaan helikopter di Calabasas, California. Ia dan putrinya, Gianna, tewas di tempat bersama seluruh penumpang helikopter tersebut.