Bima Perkasa Yogya mendapat kabar kurang sedang jelang bergulirnya Indonesian Basketball League (IBL) 2021. Bima kehilangan pemain pilarnya Nuke Tri Saputra.
Nuke yang masuk IBL All Stars pada musim 2019 itu mengundurkan diri karena alasan keluarga. Anak keduanya yang baru lahir membutuhkan perhatian lebih. Sementara tingginya intensitas latihan di Bima Perkasa memecah fokusnya.
"Kontrak saya habis 1 April, tapi setelah ngobrol dengan manajemen plus mempertimbangkan tim dan saya harus banyak izin untuk keluarga jadi keputusannya saya dilepas dulu," kata Nuke kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya masih latihan dan izin untuk periksa, coach juga kurang suka. Makanya keputusan tengahnya saya disuruh fokus dulu untuk anak saya," tambahnya.
Kontrak Nuke habis pada 1 April mendatang dan ia belum mau memperpanjang kontrak bersama Bima Perkasa. Bahkan, Nuke tidak tahu sampai kapan ia akan absen dari dunia basket profesional.
"Karena 1 April juga habis dan rencana enggak mau perpanjang kontrak dulu belum tahu sampai kapan. Tergantung kondisi anak saya," sambung pemain yang mengoleksi 10,6 Poin Per Game (PPG) musim lalu itu.
Berdasarkan catatan statistik, Nuke tercatat sebagai pemain yang memiliki possession individu terbesar (27%) saat sedang turun bermain dengan rata-rata 23 menit per game. Hanya ada tiga pemain lokal yang memiliki possession individu di atas 20 persen dengan rata-rata bermain di atas 20 menit yakni Diftha Pratama (20 persen), Abraham Grahita (23), dan Arif Hidayat yang ketiganya kini bermain untuk Prawira Bandung.
Nuke juga menjadi satu-satunya pemain lokal dengan kontribusi doubel digit points. Di luar itu Nuke sudah punya tempat di hati pecinta basket Indonesia, terutama Kanca Bima, sebutan untuk fans Bima Perkasa. Kehilangan Nuke merupakan kehilangan besar bagi Bima Perkasa.
Sementara itu, kepala pelatih Bima Perkasa, David Singleton, tak khawatir Bima Perkasa kehilangan Nuke. Ia merasa skuad Bima Perkasa sekarang yang dihuni pemain muda serta veteran bisa menggantikan peran Nuke.
"Di tim ini semua pemain adalah pointer, bukan satu atau dua orang. Kami sadar bahwa Nuke adalah pemain bagus tapi komposisi pemain kami sangat cukup untuk berkompetisi," kata David.
"Saat dia pergi, kami punya waktu untuk mengembangkan tim dan menambah kekompakan sebagai tim. Kami percaya dengan komposisi yang dihuni pemain muda dan tua di tim saat ini," tegasnya.
Namun, David tidak tahu tentang detail kontrak pemain dalam skuadnya saat ini. Padahal April nanti kontrak Galank Gunawan dan Isman Thoyib juga akan habis. Jika tidak diperpanjang atau menemui jalan tengah lainnya, Bima Perkasa dipastikan tanpa mereka saat liga sampai di bulan April atau jika lolos playoff.
Simak juga video 'One on One Kapten CLS Knights: Cerita di Balik Juara ABL 2019':