FIBA World Cup 2023 akhirnya memiliki maskot bernama JIP. Ikon yang merupakan robot itu merupakan gabungan dari ketiga negara tuan rumah, Jepang, Indonesia, dan Filipina.
Pengumuman nama maskot itu disampaikan Direktur Eksekutif FIBA Basketball World Cup 2023, David Crocker. Ia menyebut pengumuman tersebut bertujuan untuk membangun kegembiraan menuju kejuaraan bola basket terbesar di dunia pada tahun depan.
"Nama JIP sangat cocok untuk maskot yang dirancang dengan indah ini karena menggabungkan dan menyatukan ketiga negara tuan rumah. Sungguh luar biasa penggemar bola basket di seluruh dunia berkumpul secara online untuk memilih nama hebat ini, JIP," kata David Crocker dalam keterangan resminya, Kamis (28/7/2022).
"Sebagaimana tercermin dari namanya, Jepang, Indonesia, dan Philippines (Filipina), akan bekerja sama untuk memastikan keberhasilan World Cup multi-negara pertama, dan kami berharap bisa menghadirkan pengalaman terbaik bagi fans bola basket di seluruh dunia," sambungnya.
Kisah JIP sendiri dimulai ketiga tiga fans bertemu secara online setelah mengetahui turnamen akan datang ke negara asal mereka, Caloy dari Filipina, Kota dari Jepang, dan Dewi dari Indonesia, yang akhirnya membuat robot bola basket.
JIP terinspirasi untuk membangun lebih banyak persahabatan dan belajar tentang budaya dan banyak kualitas dari negara tuan rumah.
Misi JIP adalah menyatukan penggemar melalui FIBA Basketball World Cup 2023 di tiga negara tuan rumah dan di seluruh dunia melalui kekuatan bola basket.
Maskot World Cup diprogram untuk jadi menyenangkan, ramah, dan sporty. Ia memiliki keterampilan dribbling yang hebat dan juga punyai dunk supersonik. JIP akan mempromosikan FIBA Basketball World Cup 2023 secara global dan berbagi kecintaannya pada bola basket kepada sebanyak mungkin orang menjelang event pada 2023.
Ketiga desainer juga merancang maskot untuk mendorong penggemar memikirkan lingkungan dan mendidik generasi muda tentang daur ulang melalui ring basket yang dibawa di bagian belakang badannya, sementara sepatu listriknya dijalankan dengan energi yang dikonversi dari limbah daur ulang.
Warna maskot mewakili masing-masing tiga bendera negara tuan rumah dan wajah LED-nya memungkinkannya berkomunikasi dengan jutaan orang dalam berbagai bahasa serta membuat banyak ekspresi menyenangkan.
(mcy/aff)