Hal yang menjadi perhatian besar adalah rendahnya tingkat kemudahan melakukan overtake bagi para pembalap. Dengan sedikitnya trek luruk panjang plus banyak tikungan bersudut 90 derajat, GP Singapura menjadi sirkuit terlambat nomor dua setelah Monaco.
Fakta itulah yang membuat manajemen balapan akan melakukan revisi beberapa bagian sirkuit. "Kami akan memodifikasi belokan pertama, kedua dan ketiga karena kami ingin pembalap lebih mudah menyalip di tahun ini," ungkap chairman Colin Syn, seperti dilansir Autosport.
Selain itu bagian yang akan diperbaiki adalah permukaan lintasan. Sebagian besar pembalap mengeluhkan trek yang bumpy alias tidak rata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar kekurangan-kekurangan tersebut GP Singapura 2008 dinilai sangat memuaskan semua pihak, sehingga terpilih sebagai Best Promoter dan Best Race Broadcaster di musim itu.
(a2s/roz)