FIA mengonfirmasi hal tersebut pasca sidang World Motor Sport Council (WMSC) di Paris, Selasa (17/3/2009). WMSC menerima usulan tentang aturan tersebut dari Formula One Management (FOM).
"WMSC menerima proposal dari FOM untuk memberikan gelar juara dunia kepada pembalap yang memenangi paling banyak balapan selama semusim," demikian bunyi pernyataan FIA di situs resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengubah prioritas penentuan titel, FIA tidak mengubah sistem pemberian poin kepada pembalap dengan urutan 10-8-6-5-4-3-2-1. Selain itu, titel juara dunia konstruktor tetap akan diberikan kepada pengumpul poin terbanyak.
FIA menolak usulan sistem penilaian dengan urutan poin 12-9-7-5-4-3-2-1. Penolakan juga diberikan kepada ide untuk memberikan medali kepada pemenang pertama, kedua dan ketiga dalam sebuah balapan.
Aturan ini mengubah peraturan sebelumnya di mana perolehan poin adalah penentu utama siapa yang berhak jadi juara dunia. Musim ini, setiap pembalap dipaksa untuk memburu kemenangan dan tidak sekadar menjadi konsisten.
Bila aturan ini sudah diterapkan pada musim lalu, maka seorang Lewis Hamilton tidak akan menjadi juara dunia. Dengan berbekal lima kemenangan, Hamilton bakal kalah dari Felipe Massa yang menang enam seri meski poin akhir Hamilton 98 dan Massa 97.
Foto: Felipe Massa dan Lewis Hamilton. Dituntut untuk mengejar kemenangan, tidak sekadar menjadi konsisten. (REUTERS)
(arp/mrp)