Saat pertama FIA dan Bernie Ecclestone mensahkan Singapura sebagai salah satu tuan rumah F1, Malaysia menjadi negara yang paling khawatir dibuatnya. Dua seri F1 di Asia Tenggara dianggap bisa mengancam keberadaan Sepang sebagai salah satu tuan rumah.
Malaysia dalam beberapa tahun ke depan masih akan menggelar F1. Tapi kalau tak waspada akan langkah Singapura, negara tersebut bisa kehilangan banyak pengunjung saat menggelar balapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal gemerlap malam dan balapan di bawah lampu buatan yang menambah eksotisme buat penontonnya, itu tak terbantahkan lantaran Singapura adalah satu-satunya pemiliki night race. Tapi di sisi lain, Singapura juga sangat memanjakan pengunjungnya dengan rangkaian acara penunjang yang bertajuk “F1 Rocks”
Selain adu kebut yang jadi menu utama, pengunjung Singapur sepanjang tiga hari mulai 25-27 September disuguhi beragam acara yang menjanjikan kemeriahan. Dalam tiga hari tersebut, sejak pukul 15.00 waktu setempat Anda tak akan berhenti disuguhi beragam hiburan.
Mulai dari artis papan atas dunia semisal Travis dan Backstreet Boys, ada juga pengisi acara dari artis-artis Singapura. Yang disuguhkan juga tak melulu musik, selain aksi DJ ada juga tato dan karikatur untuk pengunjung.
Banyaknya pilihan hiburan inilah yang membuat pencinta F1 merasa sangat puas selama di Singapura. Kondisi mana tak ditemui di Malaysia.
“Lebih meriah di sini ya dibanding Malaysia,” ungkap seorang penonton asal Indonesia bernama Andreas membuka pembicaraan dengan detiksport.
“Di Malaysia gak ada konser-konser musik kayak tadi. Kalaupun ada, itu khusus diadain sama masing-masing tim dan jadi agak eksklusif,” sambung pria asal Lampung itu kemudian.
Hal lain yang membuat GP Singapura memberi kepuasan adalah dekatnya jarak penonton dengan lintasan. Pada beberapa titik, jarak antara trek dengan penonton yang berdiri di pagar pembatas tak sampai lima meter.
Ini jadi kesempatan buat pengunjung untuk menjulurkan kamera digital dan telepon selularnya untuk kemudian berusaha keras menangkap gambar dari cepatnya laju mobil F1.
Sementara itu, buat Iwan, pengunjung lain asal Indonesia, kepuasan tak terkira yang dia rasakan adalah saat bisa menginjak lintasan yang beberapa menit sebelumnya digunakan Lewis Hamilton untuk meraih kemenangan. Usai balapan memang banyak penonton yang menerobos masuk lintasan dan pastinya langsung berpose untuk diabadikan gambarnya.
“Gak lama setelah balapan temen saya malah ada yang langsung terobos. Dia lari ke tempat penyerahan piala. Tapi gak tahu deh berhasil apa enggak,” kisah Iwan.
(din/arp)