Stuart Pearce adalah mantan pesepakbola Inggris yang aktif bermain sejak tahun 1978 hingga pensiun tahun 2002. Pria yang kini berusia 47 tahun tersebut menjadi anggota tim nasional Inggris tahun 1987-1999.
Selain ketangguhannya sebagai bek, Pearce dikenal dengan kisah kegagalannya mengeksekusi penalti di babak tos-tosan semifinal Piala Dunia 1990 menghadapi Jerman Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ia menemukan jawabannya, maka untuk mengembalikan penampilan adalah cukup sulit," lanjutnya.
Ucapan pria berusia 35 tahun itu merujuk pada fakta dalam delapan balapan terakhir Button baru sekali naik podium yakni di GP Italia pertengahan bulan lalu. Ketika itu sang pembalap BrawnGP finis runner up.
Horner tentu punya alasan di balik perang kata-kata yang ia lontarkan ini. Pembalap Red Bull Sebastian Vettel kini tengah bersaing dengan Button dan pembalap Brawn lainnya, Rubens Barrichello dalam perebutan juara dunia F1.
Kompetisi jet darat musim ini tinggal menyisakan dua seri. Button masih memimpin klasemen sementara dengan poin 85, Barrichello dan Vettel menguntit dengan nilai masing-masing 71 dan 69.
"Tiga pembalap yang saling bersaing memiliki situasi yang berbeda-beda. Ada Jenson yang di sepanjang paruh kedua musim ini dominasinya terkikis, ada Rubens yang di depannya kesempatan untuk menjadi juara dunia cukup besar, dan Sebastian yang nothing to lose."
"Secara psikologis situasi ini sungguh mempesona. Tinggal memiliki satu pembalap di kejuaraan membuat tugas menjadi lebih mudah. Kami bisa total mendukungnya dan fokus untuk memenangkan dua seri tersisa," tuntas Horner.
(nar/a2s)