Virgin Racing Tak Bidik Jadi 'Brawn II'

Jakarta - Bersama Brawn GP musim lalu Virgin selaku sponsor mencapai sukses tertinggi. Kini setelah Virgin berdiri sendiri, Sir Richard Branson tak mau terlampau muluk-muluk berharap menjadi "Brawn GP kedua".

Branson dikenal sebagai seorang pebisnis kreatif yang dalam menjalankan usahanya tak jarang mendukung para underdog. Maka tak jadi kejutan saat dia muncul dan menyokong Brawn GP di awal tahun ini.

Pada prosesnya, kerjasama tersebut berbuah manis seiring dengan kesuksesan Brawn GP menjadi jawara konstruktor sekaligus mengantar pembalapnya jadi juara dunia. Itu semua dilakukan dalam debut tim yang bangkit dari puing-puing reruntuhan tim Honda.

Dengan kenyataan ini, Virgin niscaya akan diterima dengan terbuka oleh Brawn GP --yang kini menjadi Mercedes GP-- jika masih ingin meneruskan kerjasama. Tapi Branson punya rencana lain dan malah menggamit Manor untuk membentuk tim sendiri yakni Virgin Racing.

Tantangan baru, itulah yang dicari Branson dengan memilih membentuk tim baru alih-alih meneruskan kerja sama. Merasa sudah meraih prestasi tertinggi di Brawn, dia pun merasa tak bisa mencapai yang lebih di sana.

"Godaannya adalah untuk menulis cek berjumlah besar untuk Brawn dan tetap bersama-sama untuk satu musim lagi. Tapi saat sebuah tim sudah menang, Anda tak bisa melebihi itu. Jadi kami pikir akan lebih baik untuk mencari tim baru dan mendukungnya," tukas Branson di Planet F1.

Brawn GP punya kisah unik dengan langsung menjadi juara dalam penampilan perdananya di arena "Jet Darat". Branson sadar benar bahwa kisah semacam itu sangat jarang terjadi apalagi terulang, sehingga dia pun tak pasang target tinggi-tinggi untuk Virgin Racing di musim 2010.

"Kami tak mengharapkan keberuntungan yang sama seperti tahun lalu. Kami sangat menerima kenyataan bahwa kami harus benar-benar membangun tim sepanjang tahun. Tapi akan jadi menarik untuk mencobanya dan kami akan melakukan itu," tandas Branson.


(krs/roz)