Dalam sejarahnya tak pernah ada orang Denmark yang pernah menaiki podium grand prix Formula 1. Maka Kevin Magnussen telah menciptakan sebuah sensasi tersendiri.
Berpredikat sebagai rookie alias pendatang baru, Magnussen menjadi pebalap terbaik ketiga pada seri pertama musim 2014 di sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, yang notabene merupakan balapan pertamanya di kancah F1. Ia hanya kalah cepat dari Nico Rosberg dan Daniel Ricciardo.
Autosport mencatat, Magnusses menjadi pebalap Denmark pertama yang pernah menyentuh podium F1. Catatan istimewa yang lain adalah, ia menjadi pebalap ketiga dalam kurun waktu 43 tahun, yang finis tiga besar pada balapan debutnya di F1 -- setelah Jacques Villeneuve (1996) dan Lewis Hamilton (2007).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sungguh tak bisa percaya. Ini memang bukan sebuah kemenangan, tapi buat saya ini rasanya seperti kemenangan," ucap pria 21 tahun itu dikutip Reuters.
"Tim sedang keluar dari musim yang sulit, dan mereka sungguh ingin bangkit. Mereka bekerja sangat keras selama musim dingin, bekerja dengan seorang rookie yang tak punya pengalaman. Pastinya berat. Tapi mereka berhasil melakukan sebuah pekerjaan yang bagus dan membuat saya merasa nyaman dengan semuanya.
"Saya tak mungkin meminta lebih banyak lagi," sambung Magnussen, yang ayahnya pun seorang (mantan) pebalap LeMans dan F1, Jan Magnussen.
Magnussen meraih kursi di McLaren dengan menggeser Sergio Perez yang sebenarnya baru satu musim bersama tim yang berbasis di Woking tersebut.
Tahun lalu ia tampil cemerlang di seri Formula Renault 3.5 dan akhirnya menjadi kampiun bersama tim DAMS. Boleh jadi ini menjadi salah satu faktor besar yang mengantarnya ke McLaren.
Motorsports Talk menyebut bahwa McLaren sejatinya tidak sering-sering memberi kesempatan debut buat rookie murni. Magnussen, yang merupakan jebolan dari Young Driver Programme, merupakan pebalap keempat di mana dua di antara pendahulunya adalah juara empat kali Alain Prost dan juara 2008 Lewis Hamilton.
(a2s/ads)