Setelah kembali membela 'Kuda Jingkrak' sejak awal musim ini, Raikkonen terlihat kesulitan melaju dengan F14T, khususnya dalam kualifikasi. Kendatipun Ferrari secara umum memang tak oke musim ini tapi laju Raikkonen tetap terlihat kalah dari Fernando Alonso.
Akan tetapi, dalam balapan di Singapura sebelum ini Raikkonen terlihat jauh lebih nyaman. Sempat terlihat akan mendapat posisi di dua baris terdepan dalam start, ia akhirnya harus puas menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi tujuh akibat masalah piranti lunak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayang sekali kami tak bisa memaksimalkan performa mobil karena masalah kecil sebelum flying lap terakhir (di Q3). Itu berarti kami tak bisa banyak unjuk kemampuan dalam balapan, karena aku terhambat dalam kerumunan mobil dan tak bisa memaksimalkan kecepatan.
"Tapi buatku yang positif dari akhir pekan itu adalah aku akhirnya mendapatkan perasaan yang bagus dari mobilnya, sesuatu yang sudah lama aku tunggu musim ini," paparnya.
Setelah mulai merasa nyaman dengan 'Jet Darat' yang ia gunakan, Raikkonen pun bersiap menyongsong GP Jepang di sirkuit Suzuka, tempat yang menyimpan sejumlah kenangan menyenangkan untuknya--Raikkonen di antaranya berhasil menang di sana pada tahun 2005 dengan McLaren.
"Itu merupakan sebuah sirkuit dengan tenaga besar, tapi juga secara teknis amat menantang, jadi kami amat menantikan melihat bagaimana mobil kami akan melaju di sana dibandingkan dengan tim-tim terdepan," ucap Raikkonen.
"Aku amat menyukai Suzuka. Tipe sirkuitnya bergaya klasik, jenis yang senantiasa memberiku perasaan terbaik. Aku akan bilang favoritku adalah Spa-Francorchamps, tapi Suzuka amatlah dekat dalam peringkat teratas sirkuit kegemaranku. Terlepas dari pengalaman pertamaku di Jepang dan Suzuka, ketika aku mengemudi untuk Sauber dan harus retire setelah crash dengan (Jean) Alesi, aku sudah menyelesaikan setiap balapan di Jepang dan juga punya beberapa hasil bagus. Memenangi balapan pada 2005 merupakan salah satu aksi terbaikku," paparnya.
(krs/raw)