F1 Disebut Tak Lagi Jadi Olahraga Ekstrim

F1 Disebut Tak Lagi Jadi Olahraga Ekstrim

Lucas Aditya - Sport
Sabtu, 23 Jan 2016 09:05 WIB
Foto: Andrew Hone/Getty Images
Jakarta - Ajang Formula 1 menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam satu dekade terakhir. Adu cepat 'jet darat' kini disebut sudah tak lagi menjadi olahraga yang ekstrim.

Meski mengangkat isu lingkungan, ternyata tak semua pihak setuju dengan penerapan teknologi mesin hybrid di F1. Salah satu yang tidak setuju ada driver juara dunia 1997, Jacques Villeneuve.

Pebalap asal Canada itu bilang bahwa dengan bobot yang begitu berat, yang mencapai 100 kilogram, membuat mobil-mobil F1 menjadi sedikit lebih lambat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"F1 mencoba untuk menjadi segalanya dan itu salah," kata Villeneuve dalam sebuah sesi wawancara dengan CNN.

"Itu mencoba menjadi mobil adu daya tahan, itu merupakan bentuk dari hybrid...dan teknologi hybrid mempunyai berat sekitar 100 kilo dan berat itu membuat empat detik lebih lambat."

"Itu bukan F1, ini tak lagi ekstrim, ini tak lagi masuk akal. F1 harus berada di luar sana, ekstrim, tak terjangkau, gila-gilaan, hebat --seperti itulah yang selalu terjadi. Itu merupakan laboratorium yang mana langit menjadi batasnya," imbuh peraih gelar juara dunia bersama Renault itu.

Dalam dua musim belakangan, persaingan di ajang F1 begitu membosankan dengan yang Mercedes tampil dominan. Mereka berhasil mengantarkan Lewis Hamilton menjadi juara dunia dua kali berurutan. (cas/cas)

Hide Ads